Apple Akui Bocorkan Data ke Pemerintah AS
Selasa, 18 Juni 2013 – 11:17 WIB
Pasalnya, semua perusahaan teknologi AS berada di bawah tekanan untuk mengungkapkan informasi data kepada Badan Keamanan Nasional (NSA) sejak pemberitaan di The Guardian dan Washington Post mengungkap program pengawasan oleh pemerintah melalui Prism. Yakni, sebuah program yang memberikan akses ke data pengguna NSA pada server perusahaan teknologi termasuk Microsoft, Yahoo, Google, Facebook, PalTalk, AOL, dan Apple.
Baca Juga:
Plot ini terbongkar dan diakui NSA yang menyatakan keberadaan Prism telah membantu menggagalkan plot rencana aksi teroris di AS dan lebih dari 20 negara lainnya.
"Program ini dirancang untuk membantu mendapatkan informasi tentang orang-orang asing di luar Amerika Serikat," kata Kepala Intelijen AS James Clapper.
Bocornya Prism tidak lepas dari peran, seorang mantan karyawan CIA yang bekerja sebagai kontraktor di Lembaga Keamanan Nasional Amerika Serikat. Edward Snowden, 29, yang bersembunyi di salah satu hotel Hong Kong, telah lama berpikir sebelum mempublikasikan rincian program sangat rahasia NSA dengan nama sandi Prism.
NEWYORK--Raksasa elektronik Apple mengakui adanya permintaan data dari pemerintah Amerika Serikat atas penggunanya. Pihaknya menerima permintaan
BERITA TERKAIT
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Amerika Memilih Presiden Baru, Pakar: RI Harus Beradaptasi, Kirim Dubes Berkualitas
- Donald Trump dan Kamala Harris Bersaing Ketat, Selisih Supertipis
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri