APPMI Pamerkan Koleksi Terbaru di JF3 2024, Perpaduan Klasik dan Kontemporer

Pemakaian teknik jacquard dan sentuhan personal khas Poppy Dharsono memperkaya koleksi tersebut.
Sementara itu, desainer di balik merek Haze Be Wear, Harry Hasibuan menampilkan koleksi terbarunya yang bertajuk Where Classic Meets Chic.
Koleksi Harry terinspirasi dari ronsep kesederhanaan dan quiet luxury. Penggunaan material linen, koleksi ini diperuntukkan untuk pencinta fesyen minimalis dan elegan.
Di sisi lain, Riki Damanik, seorang desainer busana wanita spesialis made-to-order, membawa misi pelestarian dan promosi warisan budaya Sumatera Utara ke atas panggung JF3.
Koleksinya menampilkan penggunaan kain tradisional seperti ulos dan songket dalam rancangan busana kontemporer.
Bertema Kreasi Wastra dengan Mood Muda dan Fresh, Riki menggabungkan elemen bordir, patch, hiasan manik-manik, dan manipulasi kain.
Penggunaan wastra Sumatera Utara, organza, lace, dan sutera satin menjadi ciri khas koleksi Riki.
Koleksi ini terinspirasi dari busana klasik seperti kebaya, beskap, dan korset.
APPMI memamerkan koleksi terbaru bertajuk Fashion Fusion in Elegance: Bridging Generations, perpaduan klasik dan kontemporer.
- Ramadan Runway 2025 Resmi Dibuka, Tampilkan Koleksi Busana 60 Desainer Ternama
- IFW Icon Search 2025 Digelar, Temukan Wajah Baru Dunia Mode Indonesia
- Piazza Firenze, Pusat Kerajinan Kulit Garut Bergaya Italia
- Koleksi Terbaru Sofie di JF3, Perpaduan Lurik dalam Gaya Streetware
- ESMOD Jakarta Pamer Karya Para Alumninya di JF3 2024, Koleksi Fesyen Tren Masa Depan
- Poppy Dharsono dan Gamatex Soroti Industri Garmen di Indonesia