Apresiasi buat Jokowi-JK Berani Angkat Isu 'Kelompok Kepentingan'
jpnn.com - JAKARTA -- Advokat Todung Mulya Lubis mengapresiasi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam debat calon presiden dan wakil presiden, Sabtu (5/7) malam.
Terlebih, karena Jokowi-JK mengangkat 'kelompok kepentingan' sebagai akar persoalan ekonomi Indonesia yang tidak berdikari.
"Ini persoalan akut yang kita hadapi sejak zaman Orde Baru, tak bisa diselesaikan karena kuatnya kepentingan kelompok tertentu yang dekat dengan lingkar kekuasaan," kata Todung di Jakarta, Minggu (6/7).
Aktivis antikorupsi itu menambahkan publik pun paham siapa yang dimaksud Jokowi sebagai kelompok kepentingan itu. Namun yang pasti, dalam debat itu terlihat Jokowi dengan spirit perubahannya siap memimpin negeri.
"Selain berpengalaman, komitmen Jokowi hanya satu-satunya tunduk pada konstitusi dan kehendak rakyat menyiratkan satu hal bahwa Jokowi siap menghadapi kelompok kepentingan, termasuk mafia migas," ujar Todung.
Todung juga memberi perspektif bahwa persoalan mafia migas bukan soal perjanjian bagi hasil dengan kontraktor asing, dan bukan pula soal cost recovery.
Persoalan mafia migas aktual yang dihadapi adalah persoalan oil trading yang dimonopoli oleh mafia yang dekat dengan lingkar kekuasaan. Monopoli mafia inilah yang menggerus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan memberatkan subsidi.
Todung pun mengutip pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi yang menyatakan bahwa korupsi paling besar adalah korupsi energi yang dimotori oleh mafia migas.
JAKARTA -- Advokat Todung Mulya Lubis mengapresiasi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam debat calon presiden dan wakil presiden, Sabtu (5/7) malam.
- Partisipasi Kelompok Rentan dalam Demokrasi Belum Optimal, Setara Institute Gelar Workshop di Sulsel
- BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan ke Ahli Waris Kru tvOne yang Meninggal Kecelakaan di Tol Pemalang
- KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Kabel Udara di Jakarta Semrawut, Ongen Sangaji Usulkan Pembentukan Pansus di Komisi A
- Tokoh Masyarakat Banten Minta PSN PIK 2 Jangan Dipolitisasi