Apresiasi Perjuangan Arinal di Pilgub Lampung, Pengamat: Lawan Dominasi Elite Partai

Apresiasi Perjuangan Arinal di Pilgub Lampung, Pengamat: Lawan Dominasi Elite Partai
Calon gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Foto: Dokumentasi pribadi

“Saya harus menghargai perjuangan pasangan calon yang kalah. Walaupun ada keterbatasan modal politik, ekonomi, dan sosial, mereka masih berjuang menawarkan gagasan politiknya, meskipun pemilih tidak menghendakinya,” ungkap Sigit.

Ke depan, Sigit berharap calon pemimpin dapat memahami dinamika politik Pilkada dan menemukan cara untuk meraih kepercayaan pemilih secara lebih strategis.

“Para pasangan calon harus memahami gejala politik dalam pilkada seperti di atas mengikuti permainan yang berkembang saat ini atau melakukan gerakan kesadaran nurani politik bagi pemilih,” paparnya.

Selain itu, faktor ideologi partai juga dianggap kurang relevan bagi pemilih generasi muda, karena generasi muda membutuhkan pembaruan isu terkini atau lebih tepatnya isu yang mengikuti tren.

“Faktor ideologi partai tidak begitu penting bagi pemilih, khususnya generasi milenial dan generasi Z. Yang terpenting adalah bagaimana memainkan isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat,” ujar Sigit.

Perjuangan Arinal dalam Pilgub Lampung ini menjadi pelajaran bahwa politik bukan hanya tentang popularitas, tetapi juga tentang strategi dan pemahaman mendalam terhadap dinamika pemilih.(fri/jpnn)

Hasil Pilkada Gubernur Lampung menempatkan calon petahana Arinal Djunaidi dengan perolehan suara versi quick count sebesar 17,35 persen, jauh tertinggal.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News