Apresiasi PTTEP untuk Para Pejuang Kesehatan
![Apresiasi PTTEP untuk Para Pejuang Kesehatan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/04/30/12564952536536160e5b757874a871a5.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan, data September 2016, mencapai 10,7 persen atau sebanyak 27,76 juta orang.
Sementara, jumlah penduduk miskin perdesaan mencapai 13,96 persen atau sebanyak 17,28 juta orang.
Jumlah tersebut cukup tinggi sehingga berdampak pada kualitas hidup masyarakat, terutama pada bidang kesehatan.
Dengan tingginya angka kemiskinan, maka dibutuhkan kerja sama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam meningkatkan status kesehatan penduduk Indonesia.
Salah satu bentuk upaya penanganan terhadap masalah kesehatan masyarakat terwujud dalam program yang digagas PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) bersama Dompet Dhuafa (DD) melalui kompetisi pejuang kesehatan.
Menurut General Manager PTTEP Titi Thongjen, tujuan utama program ini adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap para pejuang kesehatan yang telah berkontribusi positif kepada masyarakat marjinal dengan keterbatasan dalam mengakses fasilitas kesehatan.
Kompetisi pejuang kesehatan menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati hari ulang tahun Gerai Sehat Rorotan ke-2.
Gerai Sehat Rorotan adalah klinik pelayanan kesehatan gratis bagi dhuafa, yang juga merupakan hasil kerja sama PTTEP dengan Dompet Dhuafa.
Penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan, data September 2016, mencapai 10,7 persen atau sebanyak 27,76 juta orang.
- Dengue Mengintai di Musim Penghujan, Langkah Bersama Cegah DBD Digencarkan
- Ribka Tjiptaning Kritisi Efisiensi Anggaran DKI: Hak Keluarga Pahlawan Tergerus
- Rapat Bareng DPR, Menkes Ungkap Alasan Perlunya Iuran BPJS Kesehatan Naik
- Sekjen Siti Fauziah Resmikan Klinik Pratama MPR RI, Begini Pesan dan Harapannya
- Wamen Viva Yoga Tinjau Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskesmas Tebet, Ini Pesannya
- Cek Kesehatan Gratis di Jateng, Terbuka untuk Warga Luar Daerah