Apresiasi Tinggi Jokowi untuk Airlangga Hartarto Pasti Didasari Data
jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut jika dirinya bersikap netral menjelang pemilihan ketum Golkar dianggap wajar oleh Asep Warlan Yusuf sebagai hal wajar. Bagi Pengamat Politik Universitas Parahyangan itu pemerintah memang harus bersikap netral dalam proses demokrasi dalam Munas Golkar, Desember mendatang di Jakarta.
“Kalau Pak Jokowi menyebut dirinya netral, saya kira normatif memang harus begitu. Bahkan jika dia menyatakan mendukung si A atau si B, menurut saya malah bisa menjadi problem internal bagi partai,” ungkap Asep Warlan.
Namun Asep Warlan bisa melihat jika visi politik Jokowi saat ini adalah mendukung Airlangga Hartarto untuk kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Beberapa indikasi menunjukkan jika Jokowi lebih cenderung memilih Airlangga.
Asep Warlan menilai pidato Jokowi yang memberikan apresiasi tinggi untuk Airlangga adalah buktinya. “Sebuah apresiasi itu muncul pasti atas dasar penilaian yang obyektif, sebab jika subyektif bisa jadi boomerang bagi orang yang memberi apresiasi itu,” kata Asep Warlan.
Menurut Guru besar Politik Universitas Parahyangan itu Jokowi dalam memberikan apresiasi untuk Airlangga pasti ukuran, data, dan informasi yang mendasari apresiasi itu. “Nah pada saat Pak Jokowi memberikan apresiasi itu pastilah ada data yang akurat. Misalnya pak Airlangga telah berhasil menjaga soliditas partai, menjaga konstituennya di Golkar dan memiliki peluang untuk dipilih kembali,” kata Asep Warlan.
Bahkan menurutnya, ukuran itu bukan soal Airlangga adalah seorang menteri, tetapi lebih dari itu adalah prestasinya bersama Golkar. ”Pertama selama Pak Airlangga memimpin, Golkar solid dan tidak bergejolak. Kedua Golkar sudah membuktikan diri mampu menjadi partai peraih suara banyak ketiga dan malah memiliki kursi terbanyak kedua di parlemen. Ini adalah prestasi bagi pak Airlangga, bukan hanya di mata Jokowi tapi juga partai Golkar,” ungkap Asep Warlan.
Pujian itu juga muncul lantaran Airlangga masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dipilih kembali sebagai ketua Umum Partai Golkar.
“Karena ketika dia tidak punya potensi untuk tidak dipilih lagi maka kesan publik, pimpinan dan anggota dewan itu kurang bisa didorong lagi. Nah pak Airlangga itu dalam posisi punya banyak dukungan dan keberhasilan sebagai ketua umum seperti menjaga soliditas internal partai dan bukti tak banyak konflik di dalam partai,” ujar Asep Warlan.
Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut jika dirinya bersikap netral menjelang pemilihan ketum Golkar dianggap wajar oleh Asep Warlan Yusuf sebagai hal wajar
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi