APRI Minta Ekspor Rotan Jangan Ditutup
Sabtu, 08 Oktober 2011 – 22:20 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI), Lisman Sumardjani menilai upaya membatasi ekspor rotan melalui revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 tahun 2009 tentang Ekspor Rotan oleh Kementerian Perdagangan pasti berdampak negatif terhadap sekitar 2 juta pedagang dan 2 juta petani pemungut rotan yang tersebar di Jawa, Sulawesi dan Sumatera. Dijelaskannya, rotan di Indonesia sudah over supply. APRI memprediksi pada tahun ini terjadi konsumsi dalam negeri hanya 15 ribu ton, sedangkan produksi mencapai 696 ribu ton. Sementara pada 2009 saja potensi ekonomi rotan yang tidak bisa diekspor 628.014 ton setara US$1,414 miliar. Nilai ini berasal dari selisih antara produksi lestari 696.000 ton dan serapan pasar dalam negeri 67.986 ton.
Hal tersebut diungkap Lisman Sumardjani kepada pers di Jakarta, Sabtu (8/10) sebagai respon terhadap keinginan pemerintah yang berencana merevisi Permendag Nomor 36 tahun 2009. "Substansi yang ingin direvisi pemerintah itu sudah jelas, antara lain memperketat bahkan bisa menutup kran ekspor disaat kebutuhan rotan dalam negeri sangat minim," kata Lisman Sumardjani.
Kalau Menteri Perdagangan tetap merevisi lanjutnya, ini jelas sangat merugikan negara dan komoditi rotan disamping menutup kesempatan kerja para petani, pengumpul, dan pengusaha rotan di daerah penghasil.
Baca Juga:
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI), Lisman Sumardjani menilai upaya membatasi ekspor rotan melalui
BERITA TERKAIT
- BTN Gelar Anugerah Jurnalistik & Foto 2025, Ada Hadiah Rp 175 Juta
- Kenaikan PPN 12% Dinilai Meningkatkan Angka Pengangguran
- Kunjungi Desa Peron, Jokowi kagumi produk Alpukat dan Gula Aren
- Perkuat Organisasi Koperasi, Dekopin Gelar Munas Bersama
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Tinjau Pertamina Digital Hub, Wamen BUMN Pastikan Pasokan Energi Aman Jelang Tahun Baru