April, Pasar Mobil Mulai Terjungkir

Recovery Gempa Molor, Stok Produsen Menipis

April, Pasar Mobil Mulai Terjungkir
April, Pasar Mobil Mulai Terjungkir
JAKARTA – Industri otomotif dalam negeri mulai kesulitan memenuhi permintaan konsumen. Dampak gempa dan tsunami di Jepang pada Maret lalu membuat produksi tersendat sehingga penjualan April 2011 turun 20 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa penjualan total ritel pada April turun sekitar 20 persen, menjadi 66.678 unit dari 83.011 unit pada Maret. Sementara penjualan total wholesales April lebih rendah lagi, yaitu 60.702 unit. Total penjualan ritel 2011 sudah mencapai 285.623 unit.

Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto mengatakan, data penjualan ritel lebih tinggi daripada wholesales menunjukkan bahwa permintaan konsumen sebenarnya sangat tinggi. Tetapi, produsen kesulitan memenuhi permintaan itu sekaligus membuat stok semakin rendah.

Menurut Joko, mayoritas agen tunggal pemegang merek (ATPM) kendaraan dari Jepang, khususnya Toyota, masih kesulitan memaksimalkan produksi karena suplai komponen dari Jepang berkurang sebagai dampak gempa dan tsunami di Jepang itu. ”Kita tidak bisa antisipasi apa-apa kecuali menunggu prinsipal untuk recovery,” ucapnya kepada Jawa Pos kemarin. Mudah-mudahan, lanjut Joko, proses recovery bisa berlangsung cepat meskipun pihaknya tidak bisa berharap bisa  langsung pulih. ”Memang pasti penjualan kuartal dua lebih rendah dari kuartal satu. Tetapi, seberapa rendah, itu yang kita belum bisa tahu,” tuturnya.

JAKARTA – Industri otomotif dalam negeri mulai kesulitan memenuhi permintaan konsumen. Dampak gempa dan tsunami di Jepang pada Maret lalu membuat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News