April, Pasar Mobil Mulai Terjungkir
Recovery Gempa Molor, Stok Produsen Menipis
Selasa, 17 Mei 2011 – 04:09 WIB
Kondisi terakhir, prinsipal di Jepang me-recovery industri komponen yang terkena musibah itu untuk segera produksi. Pengalihan ke vendor lain atau produsen komponen lain dinilai kurang efektif karena bisa butuh waktu lebih lama lagi. ”Pengalihan (ke vendor lain) akan sulit karena harus melakukan tes ulang. Jadi, sementara ini recovery di tempat semula. Kan tidak semua parah,” paparnya.
Baca Juga:
April lalu memang dampak pertama pascamusibah di negeri Sakura itu bagi industri otomotif di seluruh dunia termasuk Indonesia. Sebab, pada Mei, semua produsen masih memiliki stok suku cadang untuk produksi dan habis selama satu bulan itu.
Pada April, penurunan terbesar dialami oleh sang pemimpin pasar, Toyota, sebesar 34 persen, dari 32.943 unit pada Maret menjadi 21.729 unit. Bersamaan dengan itu, pangsa pasar Toyota turun menjadi 32,6 persen dari sebelumnya 39,6 persen.
Mitsubishi yang merangsek ke urutan nomor dua penjualan terbesar turun menjadi 11 ribu pada April jika dibandingkan dengan 12.278 pada bulan sebelumnya. Daihatsu di tempat ketiga turun menjadi 10.857 unit jika dibandingkan dengan Maret sebesar 11.168 unit. (gen/c1/kim)
JAKARTA – Industri otomotif dalam negeri mulai kesulitan memenuhi permintaan konsumen. Dampak gempa dan tsunami di Jepang pada Maret lalu membuat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertamina Optimistis Pengembangan CCS/CCUS Berkontribusi Signifikan Mengurangi Emisi
- PNM Dorong Ekonomi Perbatasan lewat Inovasi Rumput Laut
- Ini Sederet Keuntungan Menjadi Mitra Bisnis Lalamove
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Hadirkan SME Market 2024 di Bandung
- Industri Kosmetik Makin Kompetitif, Produsen Gencar Luncurkan Produk Baru
- Snapcart Ungkap Marketplace Pilihan Brand Lokal dan UMKM