Apriyani Rahayu Putri Petani, Sempat Dicibir Cuma Kuat Makan Saja
Pensiunan PNS Pemkab Konawe yang kini memilih bertani itu mengaku sangat bahagia dan bangga menyaksikan putri bungsunya bertanding meskipun hanya lewat televisi.
Dia tak pernah menyangka sang putri mempersembahkan medali emas dalam event olahraga terakbar di muka bumi.
"Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah yang memberikan kesehatan, kekuatan dan rezeki sehingga anak saya bisa mendapatkan medali emas,” tambahnya.
Amiruddin berharap Apriyani tetap meningkatkan kualitasnya bermain bulu tangkis.
Dia meminta sang putri tak jemawa dan tetap mengasah diri untuk melakoni pertandingan-pertandingan lain.
"Apriyani sudah membuktikan bahwa anak seorang petani juga bisa bersaing di tingkat dunia. Anak desa bisa mengharumkan Indonesia di kancah nasional dan internasional," tutur Amiruddin.
Dia menceritakan, pertama kali Apriyani memegang raket badminton saat masih berusia tiga tahun. Raketnya terbuat dari kayu.
Ketangkasan sang putri rupanya diwariskan dari mendiang ibunya yang merupakan mantan pemain bulu tangkis level kejuaraan antarinstansi lingkup Pemkab Konawe.
Apriyani Rahayu yang tak dapat raket bagus dari orang tuanya tak menyerah. Dia sambung-sambung senar raketnya.
- Menanti Peran Baru Greysia Polii di Kepengurusan Baru PBSI Periode 2024–2028
- Pertarungan Dudung Abdurachman Lawan Fadil Imran di Bursa Ketum PBSI, Greysia Polii Buka Suara
- Awal Terjal Apriyani/Fadia di Babak Pertama Indonesia Open 2024
- Drama Ganda Putri, Apriyani Hampir Beradu Jotos dengan Fadia saat Latihan
- Bahaya! Sektor Ganda Putri Indonesia Diterpa Badai Cedera
- Seusai All England 2024, Jorji dan Apriyani/Fadia Masih Punya Tugas di Eropa, Ini Alasannya