APTRI Bantah Terlibat Demonstrasi Petani Tebu di Monas
Sementara itu, Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyebutkan kebutuhan konsumsi gula secara nasional ternyata belum tercukupi oleh produksi dalam negeri ditambah dengan impor yang telah dilakukan oleh pemerintah.
"Dari riset yang dilakukan untuk gula, statistiknya memang agak ganjil karena konsumsinya lebih tinggi dari produksi ditambah dengan impor gula," ujar Kepala Bidang Penelitian di CIPS Hizkia Respatiadi.
Jika dilihat dari data tersebut, artinya ada suplai yang tidak tercacat untuk pemenuhan konsumsi gula di pasaran. Ada kemungkinan, jumlah kebutuhan itu tertutup dari stok gula rafinasi yang diperuntukkan bagi industri makanan.
Menurutnya, hal itu sesuai dengan data bahwa terjadi kebocoran gula rafinasi sekitar 300 juta ton setiap tahunnya yang diduga lari ke pasar konsumen. Adapun sebagian besar gula rafinasi didapat dari impor. Selain itu, jika dilihat sulit dibedakan antara gula konsumsi dengan gula rafinasi.
"Artinya ada kebutuhan yang tidak terpenuhi, dimana konsumen masih membutuhkan gula, tapi di pasar tidak ada, akhirnya yang mengisi gula rafinasi yang seharusnya tidak dijual kepasaran konsumen," pungkas Hizkia. (tan/jpnn)
Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) memastikan tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa yang menuding ketidakberpihakan di Monas
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Ketua DPRD Apresiasi Rute Baru Transjakarta 'Monas Explorer'
- Gladi Bersih HUT TNI, Ribuan Pasukan Berbaris hingga Beratraksi
- Ada Demo di Patung Kuda Hari Ini
- Polisi Imbau Pengendara Hindari Kawasan Monas
- Pedemo di Patung Kuda Monas Diwarnai Aksi Teatrikal, Lihat
- Anak Buah Heru Budi Siagakan Petugas Kebersihan di Monas hingga Kota Tua