APTRI Bertemu Mendag, Bicara soal Gula, Ada Apa?
"Selama ini petani tebu juga menggunakan pupuk non subsidi seiring pembatasan jatah pupuk subsidi," ucapnya.
Dia pun menilai HPP gula petani idealnya harus di atas BPP agar petani tebu tetap bisa merasakan keuntungan.
Soemitro menganggap usulan HPP gula petani sebesar Rp 12 ribu per kilogram tersebut masih wajar.
"Agar petani mendapatkan keuntungan yang memadai dari usaha tani tebu selama satu tahun. HPP tersebut juga dianggap tidak memberatkan konsumen," bebernya.
Sekjen DPN APTRI, M Nur Khabsyin menyatakan pihaknya juga mendesak pemerintah untuk segera menghabiskan stok gula konsumsi impor sebelum musim giling 2022 dimulai.
Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi rembesan gula impor di pasaran. Sebab, rembesan gula impor selama ini merusak harga gula petani.
"Seluruh stok gula impor konsumsi yang ada saat ini harus segera dihabiskan sebelum musim giling 2022 ini," ujarnya.
DPN APTRI juga mendesak pemerintah untuk menugaskan importir gula agar membeli gula petani pada musim giling 2022 ini.
APTRI rapat konsultasi dengan Kementerian Perdagangan bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Kamis (31/3) sore.
- Dukungan Bebaskan Tom Lembong Terus Mengalir, Kejagung Dianggap Ugal-ugalan
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita
- PTPN Group & SGN Launching Gerakan Menuju Swasembada Gula Indonesia
- Hadiri APEC di Peru, Mendag Perkuat Dukungan Perdagangan Multilateral
- Soal Kasus Tom Lembong, Jaksa Agung: Kami Tidak Pernah Punya Maksud Politik
- PTPN Group Sumbang Kenaikan Produksi Gula Nasional