APTRI Tolak Subsidi Pupuk ZA Dicabut dan Minta Kenaikan HPP Gula

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) menolak pencabutan subsidi pupuk berjenis ZA.
Pasalnya dari enam jenis kini menjadi hanya dua jenis pupuk, yakni Urea dan NPK.
Melalui rekomendasi tersebut, pupuk jenis ZA yang sangat dibutuhkan petani tebu terancam tidak mendapat subsidi lagi.
Sekjen DPN APTRI M Nur Khabsyin menyampaikan pupuk jenis ZA sangat dibutuhkan tanaman tebu untuk pertumbuhan dan meningkatkan kadar gula (rendemen) dalam batang tebu.
"Sesuai rekomendasi Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Balitbang Pertanian Kementan, dosis untuk pemupukan tanaman tebu baru (plant cane) per hektare sebanyak 3 ku Phonska, 5 ku ZA dan 1,5 ku KCL," beber Khabsyin dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Selasa (8/2).
Sementara itu, untuk tanaman tebu keprasan (ratoon), dosis pemupukan yang dianjurkan adalah 5 ku Phonska, 6 ku ZA dan 1,5 ku KCL.
Khabsyin menjelaskan jika pencabutan subsidi pupuk ZA diberlakukan, petani akan mengalami kenaikan biaya produksi hingga 15 persen.
"Apalagi sudah enam tahun ini HPP gula tidak naik. Jika subsidi ZA ikut dicabut, tentu petani yang akan dirugikan," ujarnya.
DPN APTRI menolak pencabutan subsidi pupuk berjenis ZA. Simak penjelasan Sekjen DPN APTRI M Nur Khabsyin
- Kementan Gandeng Babinsa TNI untuk Jalankan Program Oplah di Malinau
- Raker Bareng Kementan, Anggota Komisi IV DPR Singgung Kesejahteraan Petani & Harga Cabai Rawit
- PT STM Pacu Pertanian Organik Perusahaan, Hasil Panen Petani Melimpah
- Polda Jateng Pastikan MinyaKita di Kudus Sesuai Standar, Beda dengan Temuan Kementan
- Soal Skandal di Produk MinyaKita, Legislator PDIP Mengkritisi Pengawasan Kemendag
- MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Legislator PKB: Ini Penipuan dan Pelanggaran Serius