Aquino Umumkan Kabinet Baru
Rabu, 30 Juni 2010 – 04:39 WIB
MANILA - Hari ini, tepat pukul 12.00 siang waktu setempat, Benigno Aquino III alias Noynoy resmi menjadi presiden ke-15 Filipina. Rencananya, putra mendiang Presiden Corazon Aquino itu menjalani upacara pelantikan di Rizal Park, Manila. Kemarin (29/6), pemimpin 50 tahun itu mengumumkan susunan kabinet baru Filipina. Kemarin, Noynoy mengumumkan jajaran kabinetnya dalam jumpa pers di ibu kota. Selain para politisi yang loyal terhadapnya, pria lajang itu juga merekrut beberapa mantan anggota kabinet Presiden Gloria Macapagal Arroyo. Yakni, mereka yang hengkang dari kabinet perempuan 63 tahun itu pada 2005 lalu. Saat itu, Arroyo terbelit kasus kecurangan pemilu.
Sejak Senin lalu (28/6), tidak kurang dari seribu personel kepolisian telah disiagakan di Rizal Park yang terletak di wilayah pesisir Manila. Mulai kemarin, pemerintah menerapkan larangan terbang di sekitar Rizal Park. Angkatan Darat (AD) Filipina pun terus berlatih untuk mengamankan perhelatan akbar yang akan dihadiri beberapa tamu negara tersebut.
Baca Juga:
Upacara pelantikan yang berlangsung selama sekitar 210 menit tersebut akan dilanjutkan dengan pesta di Quezon Memorial Circle, Kota Quezon, Rabu malam (30/6). "Presiden terpilih berjanji akan datang dalam perayaan Rabu malam dan tampil di panggung bersama bintang-bintang tenar Filipina," kata Maria Montelibano, ketua komite pelantikan presiden, seperti dilansir The Manila Bulletin.
Baca Juga:
MANILA - Hari ini, tepat pukul 12.00 siang waktu setempat, Benigno Aquino III alias Noynoy resmi menjadi presiden ke-15 Filipina. Rencananya, putra
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan