Arab Saudi Beli Senjata Amerika Senilai Rp 215,6 T
jpnn.com, WASHINGTON - Senat Amerika Serikat (AS) kalah cepat. Rabu (28/11) mereka menyetujui mosi bipartisan untuk menarik dukungan AS dalam Perang Yaman.
Pada hari yang sama, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa Arab Saudi membeli 44 sistem pertahanan antimisil balistik Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).
"Kesepakatan THAAD itu didiskusikan sejak Desember 2016 dan kini telah tuntas," terang seorang pejabat Deplu AS sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (29/11).
Menurut dia, Washington dan Riyadh bahkan sudah meneken dokumen penawaran dan penerimaan pada Senin (26/11).
Pengumuman tersebut muncul saat Senat sepakat angkat kaki dari Yaman. Namun, pembahasan terperinci tentang kesepakatan itu baru dilakukan pekan depan. Penghentian penjualan senjata ke Saudi bakal menjadi salah satu topik bahasan utama.
Sayang, Gedung Putih bergerak lebih cepat daripada Senat. Lobi agresif rezim Trump membuat Saudi menyepakati kontrak senilai USD 15 miliar (sekitar Rp 215,6 triliun) itu.
Rabu itu, 63 di antara 100 senator menyetujui mosi agar AS tak lagi mencampuri perang di Yaman. Juga, tidak lagi mendukung koalisi Saudi.
"Sudah waktunya mengirim pesan ke Saudi atas pelanggaran HAM dan bencana kemanusiaan luar biasa yang mereka ciptakan di Yaman," tegas Senator Bob Menendez dari Partai Demokrat kepada BBC. (sha/c22/hep)
Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa Arab Saudi membeli 44 sistem pertahanan antimisil balistik Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).
Redaktur & Reporter : Adil
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Resmi, Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya