Arab Saudi Yakin Joe Biden Bakal Galak kepada Iran
jpnn.com, RIYADH - Menteri luar negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud mengaku yakin bahwa pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Joe Biden nanti akan mengutamakan stabilitas dan kerja sama yang kuat di Timur Tengah.
Riyadh bersiap menyambut presiden baru AS yang berjanji pada saat kampanye pemilihan untuk menilai kembali hubungan dengan Arab Saudi.
"Saya yakin bahwa pemerintahan Biden akan terus mengejar kebijakan demi kepentingan stabilitas kawasan," kata Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud kepada Reuters dalam wawancara virtual di sela-sela KTT Pemimpin G20, yang diselenggarakan Arab Saudi
"Setiap diskusi yang kami lakukan dengan pemerintahan di masa depan akan mengarah pada kerja sama yang kuat."
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menikmati hubungan pribadi yang dekat dengan Presiden Donald Trump dan hubungan mereka memberikan penyangga terhadap kritik internasional atas catatan hak asasi Riyadh menyusul pembunuhan jurnalis Saudi dan penduduk AS Jamal Khashoggi, peran Riyadh dalam perang Yaman dan penahanan hak-hak aktivis perempuan.
Area-area itu sekarang mungkin menjadi titik gesekan antara Biden dan Arab Saudi, eksportir minyak utama dan pembeli senjata AS.
Pangeran Faisal menekankan sejarah 75 tahun kerja sama pertahanan yang kuat antara kedua negara dan berharap itu akan berlanjut.
Dia mengatakan akan sepenuhnya tepat bagi Amerika Serikat untuk menunjuk gerakan Houthi yang berpihak pada Iran di Yaman sebagai organisasi teroris asing.
Joe Biden atau Donald Trump, Bagi Arab Saudi yang terpenting Presiden Amerika Serikat tidak boleh lembek kepada Iran
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Resmi, Arab Saudi Tuan Rumah Piala Dunia 2034
- Kloning Javier