Arahan Presiden Jokowi Lewat Pak Luhut: Turunkan Harga PCR Jadi Rp 300 Ribu

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya menekan harga polymerase chain reaction test atau tes PCR maksimal Rp 300 ribu.
Instruksi itu sebagai respons terhadap banjir kritik atas kebijakan pemerintah yang mewajibkan pelaku perjalanan udara atau penumpang pesawat melakukan tes PCR maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan.
"Arahan presiden agar harga PCR dapat diturunkan menjadi Rp 300 ribu dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan pers secara virtual, Senin (25/10).
Mantan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan itu menegaskan pemerintah mensyaratkan tes PCR bagi pelaku perjalanan udara demi mencegah penyebaran Covid-19 saat mobilitas masyarakat makin meningkat.
"Hal ini ditujukan utamanya untuk menyeimbangkan relaksasi yang dilakukan pada aktivitas masyarakat, terutama pada sektor pariwisata," tutur Koordinator PPKM Jawa-Bali itu.
Perintah Presiden Jokowi tentang penurunan harga tes PCR itu bukanlah yang pertama. Pada Agustus lalu Kementerian Kesehatan sudah menentukan harga tertinggi tes PCR untuk wilayah Jawa - Bali sebesar Rp 495 ribu.
Adapun harga tertinggi tes PCR di luar wilayah Jawa dan Bali sebesar Rp 525 ribu.
Syarat penggunaan hasil tes PCR dalam tempo maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan penumpang pesawat itu tertuang dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.
Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut B Pandjaitan menyatakan Presiden Jokowi mengeluarkan arahan tentang harga tertinggi tes PCR.
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI