Arcandra Dicopot, Masyarakat Minang Tuntut Penjelasan Presiden
jpnn.com - JAKARTA - Pemberhentian Arcandra Tahar dari jabatan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) berbuntut panjang. Masyarakat Minangkabau mengaku kecewa dan meminta pertanggungjawaban Presiden Joko Widodo.
"Sebagai orang Minangkabau, kami sangat kecewa dengan perlakuan Presiden Jokowi terhadap Arcandra Tahar. Komitmen beliau yang merupakan putra Minangkabau, sejak awal seharusnya tidak perlu diragukan," ujar Tokoh Muda Minangkabau Andre Rosiade, Selasa (16/8).
Menurut Andre, Tanah Minangkabau merupakan tanah leluhur Arcandra. Bahkan lahir dan besar di Provinsi Sumatera Barat tersebut. Arcandra baru merantau ke luar negeri ketika melanjutkan pendidikan S2 dan S3 ke Amerika Serikat.
"Jadi bagi kami, orang Minangkabau mau berpaspor mana pun tetap orang Minang. Identitas Minangkabau tidak dibatasi anda memegang paspor apa. Arcandra bagi kami tetap putra Minangkabau, apa pun parpornya," ujar Andre.
Selain berdarah Minang, Arcandra kata Andre, juga sosok profesional dengan kemampuan luar biasa. Bahkan rela meninggalkan semua yang diraih di Amerika Serikat, untuk mengabdi bagi Indonesia.
"Perlu diketahui, dalam waktu sekitar 20 hari menjabat Menteri ESDM, Arcandra sudah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia yang pro NKRI, dengan melakukan efisiensi dalam pengembangan Blok Masela, yang nilainya berkisar Rp 65 triliun," ujar Andre.
Publik kata Andre, juga mengetahui di awal menjabat, Arcandra menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk pembenahan internal di kementerian yang dipimpin. Sebab ingin menutup setiap celah kemungkinan terjadinya tindak korupsi di sektor ESDM.
"Jadi sebelum mengangkat putra-putri terbaik Minangkabau, presiden semestinya mempertimbangkan berbagai hal secara matang. Pengorbanan besar Arcandra serasa menyakitkan bagi orang Minang ketika kemudian digugurkan Presiden Jokowi," ujar Arcandra.
JAKARTA - Pemberhentian Arcandra Tahar dari jabatan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) berbuntut panjang. Masyarakat Minangkabau mengaku
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan