Arek Suroboyo Memang Penyelundup Nomor Wahid (3/habis)

Arek Suroboyo Memang Penyelundup Nomor Wahid (3/habis)
Tentara Inggris dan tentara Gurka di Surabaya, 1945. Foto: Imperial War Museums.

Melihat air muka K'Tut Tantri, "pasien" itu angkat bicara. "Jangan takut," katanya. "Ini hanya darah ayam."

Tantri duduk di samping supir. Ambulans meluncur dari Mojokerto. 

Begitu masuk kota Surabaya, sirene dinyalakan dengan harapan bisa masuk kota tanpa harus diperiksa. 

Tetap saja disetop. Seorang tentara Inggris didampingi dua orang Gurka mendekat. 

"Hee, pertemuan yang tidak disangka-sangka dengan perempuan kulit putih di tempat yang begini," kata serdadu Inggris. "Siapa namamu, Miss?" tanyanya.

"Molly Mc Tavish," jawab Tantri dengan logat Skotlandia totok. 

Tentara itu melempar rayu disertai ajakan jumpa lagi di lain waktu. Tantri setuju. 

Tantri bilang, akan melintasi jalan itu lagi dalam waktu lebih kurang sejam. Dia harus buru-buru mengantar "pasien" ke rumah sakit Surabaya. 

K'TUT Tantri terpukau. Rencana arek Suroboyo menembus barikade Sekutu, membuat bulu kuduknya merinding. Wenri Wanhar - Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News