Arek Suroboyo Memang Penyelundup Nomor Wahid (3/habis)

Arek Suroboyo Memang Penyelundup Nomor Wahid (3/habis)
Tentara Inggris dan tentara Gurka di Surabaya, 1945. Foto: Imperial War Museums.

Setelah melongok ke belakang, tentara itu berujar, "tak seorang pun dapat menyuruhku pergi dari sini, sampai kau kembali lagi, Molly."

Tipu Muslihat

Perkakas Radio Pemberontakan didapati dalam kondisi aman.  

Sementara memuat perkakas itu ke dalam ambulans, si pasien yang tadi berbalut perban sudah berubah menjadi kuli lapar, mengenakan peci dan sarung. Ahaaa...tipu muslihat.

Dia segera angkat kaki seraya mengucap salam, "sampai jumpa. Merdekaaaa!"

Ambulans "INTERNATIONAL RED CROSS" pun melaju. Setiba di pos yang tadi, Tantri dan si tentara Inggris bicara ngalor-ngidul tentang kampung halaman.

Sebelum berpisah, mereka sepakat jumpa lagi di Hotel Oranje, di akhir pekan. 

Ambulans itu pun tancap gas. Misi berhasil. "Orang Indonesia adalah pelaku-pelaku yang berbakat," tulis K'tut Tantri, dalam Revolt In Paradise, mengenang aksi itu. 

K'TUT Tantri terpukau. Rencana arek Suroboyo menembus barikade Sekutu, membuat bulu kuduknya merinding. Wenri Wanhar - Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News