Arek Suroboyo Tolak jadi PPPK, Kejar Status PNS, Semangat seperti Bung Tomo
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Timur Eko Mardiono kembali mengkritisi kebijakan pemerintah soal PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Kebijakan yang disebut-sebut sebagai salah satu solusi menyelesaikan masalah honorer K2 usia di atas 35 tahun, ternyata amburadul.
Bagi Eko, PPPK itu lebih layak untuk pelamar umum dan bukan honorer K2 yang sudah mengabdi belasan hingga puluhan tahun.
Eko juga menyesalkan ada banyak honorer K2 yang terpedaya dengan janji-janji manis soal PPPK.
"Baru sadar kan, PPPK itu jebakan Batman. Sudah jelas-jelas PPPK itu cara halus pemerintah membuang honorer K2 kok," kata Eko kepada JPNN.com, Jumat (13/11).
Karena paham akan konsekuensi PPPK, Eko mengaku getol menolak itu.
Dia tidak mau honorer K2 dijadikan tenaga outsourcing yang sewaktu-waktu bisa ditendang.
Menurut Eko, honorer K2 seharusnya punya iman kuat dalam berjuang.
Honorer K2 yang juga arek Suroboyo Eko Mardiono menolak jadi PPPK, semangat mengejar status PNS.
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- Penjelasan BKN soal Penentuan Kelulusan PPPK 2024, Honorer K2 Bisa Senang Nih
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap Kriteria Honorer dapat Afirmasi di Seleksi PPPK, Silakan Lapor ke Sini jika Ada Kekurangan
- Inilah Kriteria Honorer Dapat Banyak Afirmasi di Seleksi PPPK 2024, Bebas Pilih OPD
- Ini Pesan Yeny Trisia Isabella untuk Honorer yang Mengikuti Tes PPPK