Arema FC vs PBFC, Beda Keinginan Aji dan Ricky

Arema FC vs PBFC, Beda Keinginan Aji dan Ricky
Pusamania, suporter PBFC. Foto: Arib Billah/Kaltim Post/dok.JPNN.com

Kemenangan adu penalti pertama terjadi saat menghadapi Madura United di babak delapan besar yang digelar di Stadion Manahan, Solo, 26 Februari lalu.

Lima eksekutor PBFC, yakni Yamashita Kunihiro, Tamsil Sijaya, Michael Orah, Fandi Achmad, dan Dirkir Kohn Glay berhasil menyelesaikan tugasnya. Sementara penendang terakhir Madura United, Fachruddin, gagal.

Hasil yang mirip kembali mereka raih saat menghadapi Persib Bandung pada leg kedua semifinal Piala Presiden, di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, 5 Maret lalu.

Lima eksekutor PBFC yaitu Yamashita Kunihiro, Tamsil Sijaya, Reinaldo Elias, Fandi Achmad, dan Dirkir Kohn berhasil menjebol gawang Made Wirawan. Sedangkan, penendang terakhir Persib, Kim Jeffrey Kurniawan, gagal.

Pelatih Arema FC Aji Santoso tahu betul track record PBFC untuk urusan adu penalti.

”Saya berharap, jangan sampai adu penalti,” beber pria yang juga pendiri Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) itu.

Arema FC ingin menang di waktu normal, 90 menit. Tim berjuluk Singo Edan ini ingin menang dengan mencetak gol cantik.

”Tapi, kalaupun harus (adu penalti), kami sudah siap. Intinya, kami harus siap: apakah 90 menit atau adu penalti,” beber mantan pemain Arema Malang era 80–90-an tersebut.

Arema FC berambisi mengalahkan Pusamania Borneo FC (PBFC) di laga final Piala Presiden 2017 nanti malam, dalam waktu normal 2 x 45 menit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News