Argentina Legalkan Perkawinan Gay dan Lesbian
Jumat, 16 Juli 2010 – 09:32 WIB

PENDUKUNG - Sepasang kekasih homoseksual tampak berciuman di luar gedung Kongres Argentina, di sela aksi mereka mendukung keluarnya aturan yang melegalkan pernikahan sejenis. Foto: Natacha Pisarenko/AP.
Kardinal Jorge Mario Bergoglio menyatakan, dengan adanya UU yang melegalkan perkawinan sejenis itu maka setiap orang bakal merasakan kehilangan. "Anak-anak harus punya hak untuk dibesarkan dan dididik oleh ayah dan ibunya," ujar Kardinal Jorge.
Sebelum adanya UU Perkawinan Sejenis, sembilan pasangan gay yang telah menikah di Argentina mencoba meyakinkan Pengadilan untuk mendapat persamaan hak dalam perkawinan. Namun perkawinan itu dinyatakan tidak sah.
Di beberapa negara Amerika Latin seperti Uruguay, Meksiko atau Brasil, pernikahan sejenis sebenarnya sudah diakui. Namun hal itu baru berlaku di beberapa negara bagian saja, dan tidak berlaku di seluruh negeri. Sedangkan Argentina menjadi negara Amerika Latin pertama yang memberlakukan UU Perkawinan Sejenis di seluruh wilayahnya.
Para pembela hak kaum gay dan lesbian menganggap keputusan Argentina itu merupakan langkah bersejarah dan menjadi momentum untuk melakukan upaya serupa di penjuru dunia lainnya. "Pilihan bersejarah hari ini menunjukkan seberapa jauh Argentina yang Katholik berjalan, dari kediktatoran menuju nilai-nilai demoktrasi yang sebenarnya, dan seberapa jauh kebebasan untuk menikah telah datang," ujar Evan Wolfson, aktifis dari Freedom to Marry yang berbasis di Amerika Serikat.
BUENOS AIRES – Argentina menorehkan sejarah baru. Kamis (15/7) kemarin, Argentina secara resmi melegalkan perkawinan sejenis, sekaligus menjadi
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza