Argentina
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Dasar prediksi itu tidak hanya berasal dari rekor 36 laga tak terkalahkan, melainkan juga fakta bahwa Timnas Argentina datang ke Qatar dengan titel juara bertahan Copa America 2021 dan Finalissima 2022.
Ini adalah kali pertama Timnas Argentina kalah pada partai pembuka Piala Dunia sejak terakhir kali mengalami hal serupa pada edisi 1990.
Suporter Argentina sekarang menangis, tetapi tidak berarti kiamat sudah datang. Kalah di pertandingan pertama tidak berarti akhir dari perjalanan.
Bisa saja justru terjadi kejutan baru jika Argentina ternyata bisa bangkit dan bahkan menjadi juara, sekaligus menjadi salam perpisahan terakhir dari Lionel Messi terhadap perhelatan Piala Dunia.
Timnas Argentina masih punya harapan, karena ada satu tim yang kalah di pertandingan pertama, tetapi kemudian justru menjadi juara.
Itulah yang terjadi pada Tim Matador Spanyol pada Piala Dunia 2010. Ketika itu Spanyol kalah 0-1 dari Swiss.
Meski kalah dari Swiss, Spanyol asuhan Vicente del Bosque berjaya di akhir turnamen. Spanyol keluar sebagai juara setelah menang 1-0 atas Belanda di partai puncak.
Akan tetapi, bisa jadi nasib tragis terjadi terhadap Argentina seperti yang dialami oleh Prancis, yang kalah pada pertandingan pertama dari tim Senegal di Piala Dunia 2002 di Korea dan Jepang.
Arab Saudi juga menjadi tim pertama yang berhasil menumbangkan Argentina dalam tiga tahun terakhir.
- Nick Kuipers Takjub dengan Atmosfer GBK, Nostalgia dengan Liga Belanda
- Kans Indonesia ke Piala Dunia, Jay Idzes: Hanya Soal Waktu
- Timnas Indonesia Dinilai tak Pantas Bermain di Piala Dunia 2026
- Kualifikasi Piala Dunia: Tanpa Messi, Argentina Hajar Brasil 4-1
- Apakah Timnas Indonesia Masih Bisa Lulus Otomatis ke Piala Dunia 2026?
- Timnas Indonesia vs Bahrain: Catatan Mengkilap Ole Romeny