Argentina
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Berstatus sebagai juara bertahan, Prancis dipermalukan oleh tim pupuk bawang Senegal 0-1.
Ironinya, ketika itu Prancis diperkuat pemain hebat seperti Patrick Vieira, Claude Makelele, Zinedine Zidane (saat itu tak bermain), Marcel Desailly, Thierry Henry, dan David Trezeguet.
Lebih ironi lagi, Senegal adalah bekas negara jajahan Prancis dan perkembangan sepak bolanya banyak dibantu oleh Prancis.
Akan tetapi, pada Piala Dunia itu nasib Prancis tragis karena tidak lolos fase grup dan berada di posisi juru kunci di bawah Senegal.
Senegal lolos ke babak 16 besar setelah bermain imbang 1-1 dengan Denmark dan imbang 3-3 dengan Uruguay.
Ironi dan anomali sepak bola terjadi di setiap turnamen besar. Arab Saudi akan mencatat kemenangan melawan Argentina ini dengan tintas emas dan akan mengenangnya seumur hidup.
Rakyat Saudi berpesta pora, dan Raja Salman mengumumkan hari libur nasional untuk merayakan kemenangan ini.
Argentina merana, dan suporternya akan termenung sambil mendengarkan ‘’Don’t Cry For Me Argentina’’. (**)
Arab Saudi juga menjadi tim pertama yang berhasil menumbangkan Argentina dalam tiga tahun terakhir.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
- Ocehan Roberto Mancini Soal Timnas Indonesia Perlahan Terbukti
- Ada Tumbal di Balik Kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi
- Pelatih Bahrain Menantikan Duel Melawan Timnas Indonesia
- Mengintip Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Seberapa Dekat?
- Indonesia vs Arab Saudi: Aksi Marselino Ferdinan Menghidupkan Nyawa Garuda
- Indonesia vs Arab Saudi 2-0: Reaksi Marselino Ferdinan Menjadi Pahlawan Kemenangan