Argo Sehari Rp 114 Juta, Panggilan Job Laris Manis
Kamis, 31 Januari 2013 – 02:25 WIB
Seto menyebut, awan yang ditaburi garam tidak selamanya langsung menghabiskan kandungan uap airnya. Awan tersebut bisa saja masih mengandung uap air dan tetap melaju menuju Jakarta. Tetapi, garam yang memaksa awan menurunkan hujan dengan sendirinya awan tersebut tidak akan banyak mengandung uap air saat mencapai wilayah Jakarta.
”Dalam hitungan kami, setidaknya modifikasi cuaca semacam ini bisa menurunkan intensitas curah hujan hingga 30 persen di wilayah target,” kata Seto. Pria asal ujung timur pulau Jawa ini menambahkan, sejak 25 Januari lalu upaya modifikasi cuaca bisa disebut telah memberi hasil cukup memuaskan.
Kepala UPT Hujan Buatan BPPT Heru Widodo yang duduk di samping Seto menambahkan, modifikasi cuaca demi mengurangi masa uap air pada awan agar intensitas hujan di suatu kawasan berkurang jauh lebih lebih rumit dari kerja mendatangkan hujan.
Tim Teknologi Modifikasi Cuaca memang tidak hanya punya kemampuan ’menolak’ hujan, mereka juga lihai ’memanggil’ hujan. Semua tanpa mantra layaknya dukun hujan. ’’Menciptakan hujan buatan lebih sederhana dari pekerjaan yang sekarang dilakukan untuk Jakarta. Hanya butuh awan, lalu menyemainya menjadi hujan,’’ ujar Heru.
Tim Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tidak hanya berkutat dengan pekerjaan di udara. Tim yang diandalkan untuk menepis pergerakan awan pembawa
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara