Argumentasi Elit Politik Tidak Mendidik
Senin, 02 Maret 2009 – 18:11 WIB

Argumentasi Elit Politik Tidak Mendidik
JAKARTA – Dosen ilmu filsafat Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung menegaskan berbagai argumentasi yang saat ini dilakukan oleh elit politik belum satupun yang dinilai pantas untuk dijadikan sebuah pembelajaran politik yang pada akhirnya akan mendatangkan manfaat besar terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia. Dalam diskusi yang bertema 'Relevansi Pemikiran Sjahrir', semua nara-sumber sependapat, perdebatan politik era demokrasi parlementer 1950-an sangat bermutu dibandingkan debat politik dewasa ini. Munculnya Sutan Sjahrir sebagai salah satu anggota 'tiga serangkai' bersama Soekarno-Hatta, tak lepas dari kualitas masyarakat dan anak zaman. Sementara era reformasi ditandai dengan debat politik rendah kualitas, baik dari segi gagasan maupun wacana yang diusungnya.
"Cermati apa yang bisa diambil manfaatnya oleh bangsa ini jika perdebatan mereka hanya dengan gagasan sebatas 'main yoyo', 'tebar pesona', atau 'undur-undur' yang dilontarkan para capres Pemilu 2009 dibanding ungkapan Sjahrir era 1950-an yang kaya dengan nuansa literer dan penuh kandungan gagasan dan ideologis berbangsa dan bernegara." Rocky Gerung, dalam sebuah diskusi digelar di Jakarta, Senin (2/3) untuk memperingati 100 Tahun Kelahiran Perdana Menteri/Menlu Pertama RI, yang jatuh 5 Maret 2009.
Baca Juga:
Bersama Rocky Gerung, juga hadir sejumlah panelis antara lain Fadjroel Rachman, Rosihan Anwar, pakar filsafat STF Driyarkara Herry Priyono PhD, mantan peneliti senior LP3ES Dr Daniel Dhakidae, dan A. Rahman Tolleng. Sebagai negarawan dan inspirator bangsa, lanjut Rocky Gerung, Sutan Sjahrir telah mengisi hidupnya bagi kebaikan demokrasi Indonesia. Setelah itu, tak ada lagi tokoh sekelas Sjahrir, termasuk para elit politik dan orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai tokoh nasional di Indonesia.
Baca Juga:
JAKARTA – Dosen ilmu filsafat Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung menegaskan berbagai argumentasi yang saat ini dilakukan oleh elit politik
BERITA TERKAIT
- Presidium HIMPUNI 2025-2028: Kolaborasi Alumni PTN untuk Indonesia Emas 2045
- Penantian 40 Tahun Warga Bambu Kuning Berakhir, PAM Jaya Salurkan Air Minum Perpipaan
- 5 Berita Terpopuler: Banyak Kelulusan Peserta Tes PPPK Tahap 1 Dibatalkan, Akan Ada Verval Dokumen, Jangan Kaget Ya!
- Polda Metro Jaya Buka Layanan SIM Keliling di 5 Lokasi
- Boleh Ikut Mendaftar PPPK 2024, tetapi Dinyatakan TMS, Piye to?
- Prediksi Cuaca BMKG, Jakarta Diguyur Hujan Ringan Selasa Siang