Ari Dian
Oleh: Dahlan Iskan
Minggu lalu Nico dimasukkan ke kelas profesor itu. Hari ini dia ke sana lagi. Perjalanannya dua jam pakai kereta.
Nico dua minggu tinggal di rumah Ari. Dua minggu selebihnya akan di rumah Dian di Houston.
Lusa saya dan Nico diantar ke bandara San Jose. Saya ke Kansas City lewat Denver. Nico langsung ke Houston.
Untuk sementara Ari dan Dian baru bisa menangani dua orang dulu. Mereka membuat yayasan Indonesia Lighthouse untuk pengembangan calon pemimpin masa depan Indonesia.
Syaratnya: harus berprestasi di bangku kuliah. Boleh mendaftar. Lalu diseleksi.
Ari dan Dian tipe dua alumni yang cinta almamaternya. Mereka percaya gerakan awal ini bisa dikembangkan lebih lanjut. Bukan hanya untuk mahasiswa Unair. Namun juga untuk pembinaan para pengajar atau akademisi Unair.(*)
Kaget. Senang. Hahaha. Baru sekali ini kegembiraan ini saya alami: nyaris tidak perlu antre di imigrasi Bandara Internasional San Francisco.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi