Ari Tuding Omongan Anies Baswedan Tidak Sesuai Fakta
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi mengomentari sejumlah keluhan yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam wawancara dengan media Australia, beberapa hari lalu.
Ari menilai, pernyataan yang disampaikan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) itu sangat bertolak dengan kenyataan di lapangan.
"Kalau saya malah melihat apa yang disampaikan Anies ke media asing sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada," ujar Ari kepada jpnn.com, Kamis (14/5).
Pembimbing program doktoral di Universitas Padjajaran ini lebih lanjut mengatakan, narasi-narasi yang dibangun Anies seolah menggambarkan kehebatannya dalam memimpin DKI Jakarta.
"Padahal, jika disandingkan antara setiap pernyataan Anies dengan fakta yang ada, publik akan bisa menilai sendiri. Ambil contoh soal data kematian di DKI yang tidak sinkron dengan data yang dimiliki pemerintah pusat," ucapnya.
Menurut Ari, Anies berkilah datanya dari dinas pemakaman dan pertamanan DKI Jakarta.
Artinya, data tersebut tidak berbasis hasil uji COVID-19 yang sahih melalui uji swab dan PCR.
"Sementara data kematian akibat covid-19 dari Kementerian Kesehatan itu berasal dari uji swab dan PCR," katanya.
Ari Junaedi menilai, pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak sesuai fakta di lapangan, terkait penanganan pandemi COVID-19.
- Anies Baswedan Berpose 3 Jari Bareng Pramono-Rano Karno
- Ingin Teruskan Program Anies yang Ditolak PDIP, Pram Tegaskan Bukan Gubernur Partai
- Tim Pemenangan Siapkan Kejutan di Kampanye Akbar Pramono-Rano
- Kampanye Akbar Pramono-Rano Karno Akan Dihadiri Anies Baswedan, Seru
- Anies Condong Kepada Pram-Doel, Militansi Kader PKS Untuk RIDO Dipertanyakan
- Ketika Ridwan Kamil Jadikan Ahok & Anies Sasaran Tembak di Debat Terakhir