Ariawan Gunadi Masuk Buku MURI, Guru Besar Hukum Bisnis Termuda

"Harus punya kemauan lebih besar untuk sukses, dari pada ketakutan besar untuk gagal," tuturnya.
Dalam orasi ilmiahnya, dia memberikan sejumlah rekomendasi untuk pemerintah Indonesia dalam bidang hukum bisnis. Dengan tujuan pembaruan langkah internasional dan menjadi policy maker yang mengutamakan kesetaraan, human rights, dan negara berkembang.
"Salah satu rekomendasi saya empty dumping, sudah banyak saya tulis di berbagai media massa," tuturnya.
Terkait rekor MURI yang didapatkannya, dia menuturkan bahwa justru Universitas Tarumanagara yang pertama memprosesnya. Memberikan dorongan agar mendapatkan kehormatan penghargaan MURI. "Partner dan universitas yang mengupayakan," ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Tarumanagara Agustinus Purna Irawan mengatakan, dengan dikukuhkannya Ariawan menjadi profesor baru, harapannya makin banyak berkontribusi.
Anak-anak muda dan para dosen bisa juga meningkatkan kompetensinya. "Menjadi seorang profesor," ujarnya.
Dia menuturkan bahwa banyak orang hebat yang belajar di Universitas Tarumanagara. Dari seorang CEO, jenderal, direktur utama, dan pejabat. "Kehadiran Prof Ariawan makin mendorong banyak pihak studi di sini," katanya.
Universitas Tarumanagara terus berkontribusi positif dalam berbagai bidang. Karena itu Rektor akan mencanangkan Universitas Tarumanagara untuk dunia. "Bukan hanya untuk Indonesia," katanya.
Ariawan masuk rekor MURI. Universitas Tarumanagara ikut bangga. Simak ceritanya di sini.
- Papua Barat Daya Provinsi Pertama di RI Pecahkan Rekor MURI 10.000 Telur Paskah
- Dinilai Menginspirasi, Cahaya Manthovani Terima Penghargaan Puspa Nawasena
- Bimbingan Manasik Haji BSI dan Kemenag Pecahkan Rekor MURI
- Paul Finsen Mayor Matangkan Penganugerahan Rekor MURI Telur Paskah di Sorong
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Hadirkan Program Cek Segitiga, Dexa Medica: Banyak Anak Muda Punya Kolesterol Tinggi