Arie Untung Sebut Masalah ini Lebih Bahaya dari Virus Corona
jpnn.com, JAKARTA - Presenter Arie Untung mengingatkan bahwa ada yang lebih berbahaya dari virus corona atau covid-19 yang tengah melanda berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia.
Hal yang dimaksudnya adalah kelaparan.
Pendapat tersebut diungkapkan Arie Untung lewat akun Instagram miliknya. Dia menyebut kelaparan yang banyak menimbulkan korban jiwa lebih berbahaya dari virus corona.
"Ada virus yang lebih berbahaya dari corona. Namanya 'kelaparan'. Sekitar 8000 anak meninggal di dunia perharinya, padahal vaksinnya ada di mana-mana namanya 'makanan'," ungkap Arie Untung, Rabu (18/3).
Suami Fenita Arie itu heran kasus kelaparan tidak seheboh penyebaran virus corona. Menurut Arie Untung, kondisi tersebut cukup memprihatinkan.
"Soalnya virus 'kelaparan' enggak bikin orang kaya meninggal. Ada 350 an pasien dalam pengawasan corona tapi ada 22 juta orang Indonesia kelaparan kronis dari 25 juta rakyat miskin. Mana yang lebih ditakutin? Cuma ngingetin itu aja sih," imbuh pengisi acara Tawa Sutra tersebut.
Arie Untung berharap kasus kelaparan juga menjadi perhatian semua pihak. Selain itu, dia mengajak masyarakat untuk bersedekah untuk membantu mereka yang kelaparan.
"Yuk yang punya peluang amal. Ini misi sama-sama. Semoga kemandirian ekonomi diberikan kepada mereka yang gemar bersedekah. Amin," tutup Arie Untung.(mg3/jpnn)
Pendapat tersebut diungkapkan Arie Untung lewat akun Instagram miliknya. Dia menyebut kelaparan yang banyak menimbulkan korban jiwa lebih berbahaya dari virus corona.
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra
- Future Lestari Pertemukan Simple Planet & Pemerintah Indonesia untuk Menekan Stunting
- Mulai Diproduksi, Film Mengejar Restu Dibintangi Pasangan Artis
- Dorong Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional, Bamsoet: Jangan Bergantung Kepada Impor
- ISN Hadirkan Ulama Omar Suleiman ke Indonesia, Sejumlah Selebritas Ikut Kajian
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Siap Dibangun, Selebritas Ini Terlibat
- Dina Hidayana: Political Gastronomy Harus jadi Landasan Program Makan Siang Gratis