Arief Curiga Ada Pesanan Sponsor di Balik Wacana Pergantian Kapolri
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra FX Arief Poyuono mengatakan, jabatan kapolri dan panglima TNI tidak mendesak untuk diganti, sebagaimana jajaran kabinet yang perlu segera disusun presiden-wakil presiden terpilih hasil Pilpres 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Sebab, jabatan Kapolri dan Panglima TNI merupakan jabatan profesional yang harus dijauhkan dari kepentingan politik, agar bekerja secara profesional.
Berbeda dengan jabatan Jaksa Agung yang merupakan bagian dari hasil kompromi politik dan politis, karena masuk deretan anggota kabinet. Karena itu bisa dijabat siapa saja walaupun tidak berlatar belakang keahlian sebagai jaksa.
"Rasanya kok aneh, ada Indonesia Police Watch (IPW) tiba-tiba menebar wacana pergantian Kapolri yang dianggap merupakan bagian dari kabinet baru. Perlu dipertanyakan kemampuan terkait konstitusinya," ujar Arief di Jakarta, Sabtu (3/8).
BACA JUGA: Empat Irjen Ini Masuk Bursa Calon Kapolri Pengganti Tito Karnavian
Lebih jauh Arief menduga ada pesanan sponsor dari oknum tertentu di balik wacana yang disuarakan IPW. "Wah wah, bahaya juga nih jika benar jabatan Kapolri dipolitisasi sama IPW dengan dalih yang tidak kuat dan lebih seperti pesanan," ucapnya.
Arief kemudian memberikan saran pada Presiden Joko Widodo, untuk tidak terpengaruh dengan wacana IPW di sela-sela proses pembentukan kabinet baru.
Arief meyakini mantan Wali Kota Surakarta itu sepenuhnya mengedepankan profesionalisme dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang saat ini masih bertugas dan belum memasuki masa pensiun.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra FX Arief Poyuono mengatakan, jabatan Kapolri dan Panglima TNI tidak mendesak untuk diganti,
- Habiburokhman: Polri Responsif Tangani Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
- Komisi III DPR Sebut Polri Paling Responsif Tindaklanjuti Pengaduan Masyarakat
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Apa Motif 18 Polisi Peras Penonton DWP? Propam Sita Rp 2,5 Miliar
- Pastikan Keamanan Natal, Irjen Iqbal Kunjungi Sejumlah di Gereja di Pekanbaru