Arief: Ini Tanda Kangmas Jokowi Mau Gantung Jas Alias Lengser

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai calon presiden petahana Joko Widodo alias Jokowi sudah tidak fokus, karena jauh-jauh kampanye ke beberapa daerah hanya bicara soal pakaian; jas dan baju putih.
"Ngomong sudah enggak fokus kelihatannya Kang Mas Joko Widodo ini. Bukan program atau gagasan yang diberikan pada masyarakat Dumai saat kampanye, malah pepesan kosong ngomongin jas sama baju putih," ucap Arief kepada JPNN, Rabu (27/3).
Seharusnya, kata Arief, Jokowi sebagai capres petahana membicarakan program tentang bagaimana supaya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau bisa naik. Persoalan lain menyangkut Riau adalah dana bagi hasil pengusahaan minyak dan gas bumi yang hanya sedikit kembali mengalir ke provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning itu, serta bagaimana cara mengurangi kemiskinan.
"Bukan cuma nggedabrus kayak gitu. Lah wong Kang Mas sering pakai jas juga kok kalau di Istana dan kunjungan keluar negeri. Kok ngomongin kebodohannya sendiri ya," tutur pentolan salah satu organisasi pekerja BUMN ini.
(Baca lagi: Jokowi: 17 April Coblos yang Bajunya Putih)
Arief mengatakan, bila mayoritas rakyat tidak mampu membeli jas karena dianggap mahal oleh Jokowi, dan disuruh pakai baju putih seperti yang dikenakan mantan wali kota Solo itu, itu artinya Jokowi gagal menyejahterakan masyarakat.
"Masa beli jas harga 750 ribu saja masyarakat Indonesia enggak mampu. Ini sudah tanda-tanda Kang Mas Joko Widodo ini mau gantung jas alias lengser jadi presiden alias kalah di Pilpres 2019. Makanya sudah enggak mau pakai jas lagi ya," tutur Arief.
Arief Poyuono menilai Jokowi sudah tidak fokus, karena jauh-jauh kampanye ke beberapa daerah hanya bicara soal jas dan baju putih.
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI