Arief Poyuono Bandingkan Kenaikkan BBM Pasca Reformasi dan Zaman Jokowi, Oh Tidak!
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono membandingkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada zaman pasca reformasi dan pemerintah Presiden Joko Widodo.
Namun, kenaikan harga BBM dengan akan membuat titik keseimbangan dengan ekonomi nantinya.
"Prestasi yang patut kita banggakan oleh Kangmas Jokowi dengan harga BBM dinaikan harga pecel di Solo setara dengan harga Bakmie di Singapore dan Malaysia," ungkap Arief seperti dikonfirmasi JPNN, Senin (5/9).
Arief menyebutkan sebenarnya pasca reformasi harga BBM tidak naik.
"Yang buat harga BBM naik itu karena kurs rupiah mulai mendekati Rp 15 ribu per rupiah," ujar Arief Poyuono.
Menurut Arief, kondisi kenaikan BBM hari ini karena Jokowi tidak bisa menghindari kenaikan harga BBM bersubsidi di tingkat internasional.
Di sisi lain, Jokowi gagal menciptakan kurs USD menjadi Rp 10 ribu per USD.
Kemudian, diperberat lagi dengan utang luar negeri yang juga terus naik.
Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono membandingkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada zaman pasca reformasi dan pemerintah Presiden Joko Widodo.
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Cek Lembaga Penyalur BBM & LPG di Seluruh Wilayah
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan