Arief Poyuono: Jangan Merasa Paling Benar
Perinciannya jumlah perusahaan dan pekerja formal yang dirumahkan adalah 1.304.777 dari 43.690 perusahaan, sedangkan pekerja formal yang di-PHK sebanyak 241.431 orang pekerja dari 41.236 perusahaan.
“Sementara pemerintah juga terus bekerja keras untuk bisa menghindarkan ambruknya perekonomian Indonesia akibat Covid-19, walau sebenarnya terlambat dalam mengantisipasi dampak Covid-19 terhadap perekonomian,” kata dia.
Begitu juga presiden Joko Widodo sebagai penanggung jawab tertinggi atas negara ini tak henti-hentinya bekerja keras. “Mungkin juga sampai kurang tidur dalam upaya menormalkan dan membebaskan Indonesia dari pandemi Covid-19,” ujar Arief.
Oleh karena itu, Arief menegaskan pimpinan buruh, pengusaha, pemerintah, harus bisa benar-benar bekerja sama untuk menyelamatkan Indonesia. Dia menegaskan setop semua politisasi dan mengadu domba yang dilakukan oleh elite-elite poliitk tertentu terhadap buruh, pengusaha, dan pemerintah agar tidak bisa menjadi satu pemikiran.
“Contoh saja, program Kartu Prakerja yang sangat memberikan dampak yang positif sebagai buffer ekonomi bagi buruh dan pengusaha serta perekonomian nasional selalu digoreng-goreng oleh elite-elite politik yang menginginkan situasi kacau akibat pandemi Covid-19,” pungkas Arief.(boy/jpnn)
Arief Poyuono mengingatkan harus satu visi dan misi untuk menyelamatkann situasi ini dan jangan ada yang merasa paling benar.
Redaktur & Reporter : Boy
- Menaker Yassierli: Formula UMP 2025 Masih Dirumuskan
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- Ribuan Buruh Surabaya Bersemangat Memenangkan Khofifah-Emil
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol