Arief Poyuono Menohok SBY, Politikus Demokrat Menyerang Balik, Keras!
jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyerang balik Arief Poyuono usai politikus Gerindra itu meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarganya tidak cerewet menanggapi langkah pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
"Pernyataan Arief Poyuono ini adalah kualitas pernyataan level buzerRp pelayan penguasa yang tanpa analisis, tanpa isi, dan tanpa etika," kata dia saat dihubungi, Senin (12/7).
Alumnus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan itu mengatakan, pernyataan Arief Poyuono seakan mengabaikan fakta bahwa keluarga SBY dan Partai Demokrat selalu membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
"Banyak bantuan-bantuan sosial yang telah disalurkan, termasuk bantuan perlengkapan medis untuk membantu tenaga kesehatan dan masyarakat dalam menghadapi masalah yang ada," ujar Kamhar.
Menurut eks aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu, kritik yang dilakukan SBY dan keluarganya terhadap penanganan pandemi COVID-19 oleh pemerintah, sangatlah wajar.
Sejak awal pandemi, kata dia, SBY telah mengingatkan pemerintah jangan gagal fokus dalam menyikapi persoalan yang ada.
Menurut Kamhar, krisis ekonomi dan kesehatan yang terjadi saat ini bermuara dari pandemi Covid-19. Jika pandemi ditangani dengan benar, akan terkendali dan tak akan terjadi lonjakan kasus positif COVID-19.
"Lonjakan yang sekarang terjadi karena pemerintah gagal mengidentifikasi dan menangani, mana asap mana api," dia.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani balik menyerang Arief Poyuono yang sebelumnya mengomentari sikap SBY.
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua