Arief Poyuono Minta Sri Mulyani Tidak Menebar Pesimistis
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyoroti sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang memprediksi perekonomian nasional akan masuk zona resesi ekonomi.
"Pesimistisnya Mbak Sri Mulyani terkait perekonomian nasional yang diprediksi oleh Mbak Sri akan masuk zona resesi ekonomi," kata Arief, Rabu (24/6).
Arief menjelaskan secara ekonometrika dan asumsi-asumsi keadaan sosial, memang pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV akan tumbuh di kisaran 1,4 persen sampai -1,6 persen.
Menurut dia, hal itu juga ditambah dengan asumsi tingkat konsumsi masyarakat yang tidak meningkat saat relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Arief menjelaskan konsumsi masyarakat selama ini merupakan faktor yang menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Sebanyak 50 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang dari konsumsi masyarakat," ujar Arief.
Namun, kata Arief, bila Sri Mulyani dan ahli ekonomi mau melihat dan turun langsung ke rakyat dan pasar saat PSBB diberlakukan, perekonomian khususnya sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai aktivitas belanja masyarakat masih sangat tinggi.
"Secara kasat mata hanya menurun sekitar 20 persenan dibandingkan keadaan normal tanpa Covid-19," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono minta Menteri Keuangan Sri Mulyani turun ke lapangan dan melihat aktivitas ekonomi masyarakat saat ini.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Penyesuaian Tarif PPN 12% Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Rakyat
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun