Sebut BPOM Tak Bisa Dipercaya Lagi, Arief Poyuono: Sudah Disusupi
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Gerindra Arief Poyuono menilai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah tidak bisa dipercaya lagi.
Sebab, Arief menduga BPOM telah disusupi kepentingan oligarki bisnis farmasi international.
"Virus oligarki perusahaan farmasi di dunia diduga sudah menyebar di BPOM untuk menolak vaksin Nusantara. Kepercayaan atau trust terhadap integritas BPOM sudah tidak bisa dipercaya. Karena vaksin impor juga tidak jelas dan tidak terbuka dalam uji klinisnya," kata dia kepada jpnn.com, Minggu (18/4).
Arief melihat belum ada satu data pun serta bukti di dunia yang menyatakan vaksin impor seperti Sinovac, Astrazeneca, dan vaksin lainnya terbukti efektif dan manjur serta bisa melemahkan virus Covid-19.
"Malah yang ada banyak di negara negara yang mengomsumsi vaksin-vaksin tersebut meninggal dan berdampak pada kesehatan yang memburuk di mana sebelumnya orang yang divaksin sehat," kata dia.
Menurut dia, BPOM seharusnya mendorong uji klinis vaksin Nusantara gagasan Terawan Agus Putranto itu. Namun, BPOM malah melakukan sebaliknya.
"Vaksin Nusantara buatan dalam negeri tidak dikeluarkan izinnya oleh BPOM hanya masalah terganggu oligarki bisnis farmasi international, yang diduga sudah punya kaki tangan di BPOM selama berpuluh puluh tahun lamanya," kata dia.
Arief juga mempersilakan masyarakat untuk memeriksa harga saham emiten perusahaan obat-obatan yang menjadi oligarki farmasi dunia. Terutama perusahaan yang memproduksi vaksin Covid-19, nilai sahamnya naik draktis.
Politikus Gerindra Arief Poyuono menilai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah tidak bisa dipercaya lagi. Kenapa?
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- BPOM Ingatkan Risiko BPA dari Galon, Pakar Beri Pendapat Berbeda
- Daftar Izin Edar BPOM, Ratusan UMKM Dapat Dukungan dari PNM
- PNM dan BPOM Dorong UMKM Pangan Bersertifikasi
- PNM dan BPOM Dorong UMKM Pangan Bersertifikasi
- Cokelat Premium, Rahasia Lezat & Sehat di Balik Soft Choco Mr. Bread