Arief Poyuono Sentil BI dan BPS
![Arief Poyuono Sentil BI dan BPS](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/05/10/wakil-ketua-umum-gerindra-arief-poyuono-foto-rmolco.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, bila Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tidak punya rasa krisis saat pandemi corona akan berdampak besar dengan program Penyelamatan Ekonomi Nasional dan Penanggulangan Covid-19.
Menurutnya, data akurat perekonomian dari BI, dan ekonomi serta sosial dari BPS sangat dibutuhkan sebagai kompas melangkah ke depan.
“Pembuat kebijakan, pasar dan publik pada umumnya harus mengerti apa arti sebuah kompas bagi seorang pelaut,” kata Arief, Kamis (26/8).
Arief berujar gangguan yang tidak terhindarkan dari penguncian informasi dan data yang disebabkan virus corona di seluruh dunia, tidak hanya mengenai bisnis dan rumah tangga.
Oleh karena itu, diperlukan kompas yang seharusnya memandu pembuatan kebijakan melalui perairan yang belum dan sulit dipetakan ke depannya.
Menurut Arief, saat Covid-19 ini pembuat kebijakan, pasar dan publik menghadapi risiko serius kehilangan kontak dengan perkembangan yang berkembang pesat di lapangan.
“Tepat pada saat para pembuat kebijakan, pasar dan publik sangat membutuhkan angka-angka tersebut," ungkapnya.
Anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu mengingatkan untuk merancang paket fiskal dan moneter guna melewati krisis, tanpa perangkat navigasi data yang tepat akan sulit.
Arief Poyuono mengingatkan bila BI dan BPS tidak punya rasa krisis saat pandemi corona, ini akan berdampak besar dengan program Penyelamatan Ekonomi Nasional dan Penanggulangan Covid-19.
- Bahlil yang Buang Badan soal LPG 3 Kg Dinilai Menunjukkan Pemberontakan ke Prabowo
- Kasus Elpiji 3 Kg, Arief Poyuono Nilai Bahlil Tidak Patuh pada Prabowo
- BI Pangkas Suku Bunga Acuan, Legislator Komisi XI: Sinyal Positif Bagi UMKM
- Inilah Anggota DPR yang Diduga Terlibat Kasus Dana CSR BI
- KPK Usut PSBI, Misbakhun: Tak Ada Transferan Dana dari BI ke Anggota Komisi XI DPR RI
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen