Arief Poyuono Yakin Kekuatan Lokal Mampu Ciptakan Obat COVID-19

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta Presiden Jokowi memerintahkan Mendikbud Nadiem Makarim, Menristek dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, LIPI, membuat obat pencegah COVID-19, dengan bahan baku yang pasti banyak di Indonesia untuk meyelamatkan masyarakat.
Menurut dia, mendikbud bisa memerintahkan pusat penelitian kampus negeri dan swasta melakukan penelitian dan pembuatan obat anticovid dan mengelontorkan dana penanggulangan corona ke kampus. Selain itu, katanya, presiden bisa memerintahkan semua industri khususnya BUMN yang bergerak di bidang farmasi untuk bisa juga menciptakan obat pencegah COVID-19 dan alat pelindung diri (APD).
"Saya yakin ahli ahli farmakologi dan mikrobiologi serta ahli-ahli fisika kedokteran kita akan manpu menciptakan obat anticovid, APD berbahan baku lokal, dan vaksin anti COVID-19 dalam waktu singkat," ujar Arief, Selasa (7/4).
Tidak hanya itu, Arief juga menyarankan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk disiplin dalam penyebaran dana COVID-19 ke kementerian-kementerian dan daerah, agar dibelanjakan secara tepat untuk penanggulangan corona.
"(Anggaran) harus dikontrol benar agar tidak bocor dikorupsi," tegas Arief.
Ia menambahkan Menko Airlangga harus memerintahkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk mengarahkan industri-industri yang bisa memproduksi APD dan obat obatan.
"Serta mendorong usaha jamu tradisional yang juga terbukti produknya mampu mencegah COVID-19," saran Arief.
Ia mengingatkan Menko Perekonomian Airlangga di saat-saat seperti ini sebaiknya jangan memaksakan untuk melanjutkan pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang sudah tidak akan relevan diterapkan dengan adanya COVID-19 yang telah menyebar di seluruh dunia dan berdampak pada krisis ekonomi global.
Presiden bisa memerintahkan semua industri khususnya BUMN yang bergerak di bidang farmasi untuk menciptakan obat pencegah COVID-19 dan APBD.
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Bahlil yang Buang Badan soal LPG 3 Kg Dinilai Menunjukkan Pemberontakan ke Prabowo
- Kasus Elpiji 3 Kg, Arief Poyuono Nilai Bahlil Tidak Patuh pada Prabowo
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak