Arif: PPPK Tidak Cocok untuk Dosen, Doktor Malah Dikontrak Selevel S2
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum Pegawai Tetap Yayasan (PTY) UPN Veteran Yogyakarta Arif Rianto mengungkapkan PPPK tidak cocok untuk dosen.
Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) menurut Arif, justru menghancurkan karier dosen yang setiap dua tahun sekali secara otomatis naik jenjang jika diangkat PNS.
"PPPK memang barang baru makanya tidak cocok untuk dosen. Masa lulusan doktor (S3) dikontrak selevel S2," kata Arif kepada JPNN.com, Jumat (10/9).
Menurut dia, pemerintah harus membuat regulasi sendiri untuk dosen. Mengingat dosen harus terus meningkatkan kompetensinya.
Sangat tidak layak ketika kompetensi dosen tinggi, tetapi kontraknya malah tidak sesuai keahliannya.
Menurut dosen Teknik Geologi ini status PPPK bermasalah dalam hal masa kerja. Di dalam kontrak, masa kerja mereka dihitung nol tahun.
Padahal sebagian besar dari mereka sudah bekerja lebih dari 20 tahun.
Itu sebabnya mereka meminta Kementerian Pertahanan (Kemenhan) juga terlibat adalam masalah ini.
Kebijakan pemerintah mengangkat dosen menjadi PPPK dinilai merusak karier dosen karena selama masa kontrak mereka tidak bisa naik jenjang, bahkan lulusan S3 dikontrak setara S2.
- Paruh Waktu Tercantum di Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024, BKN Bereaksi
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2
- 5 Berita Terpopuler: BKN Segera Umumkan Hasil Seleksi PPPK Tahap 1, tetapi Pemeringkatan Ruwet, Ribuan Honorer TMS Terseret
- Akun Ribuan Honorer TMS Tereset, Daftar PPPK 2024 Tahap 2 Diminta Suket
- BKN Minta Admin SSCASSN Buka Inbox, Segera Umumkan Hasil Seleksi PPPK Tahap 1
- Banyak Laporan Pemda Masuk ke BKN, Pemeringkatan PPPK 2024 Tahap 1 Berubah, Ruwet!