Arinal Riana
Oleh: Dahlan Iskan
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Wali Kota Galina
Aryo Mbediun
Yang penting susu jangan naik. Susah nanti nutupnya.
rid kc
Rusia akan membuat panjang perang ini. Para pengamat memprediksi Ukraina akan jatuh dalam hitungan hari dan sangat salah. Putin tidak menginginkan perang begitu cepat selesai. Putin akan memperpanjang perang dengan menghajar Ukraina dan Nato dari sisi ekonomi sekaligus tes terhadap kekuatan ekonomi Rusia jika disanksi. Kekuatan udara dan laut Rusia belum dikerahkan 100%. Ini baru pasukan darat. Dua kekuatan itu akan disiapkan untuk menghadapi Nato dan AS jika ikut campur.
Juve Zhang
ini komentar top, banyak rakyat kita yg bangga ngomong ini beli sandal jepit dari luar negeri dengan free ongkir cuma 20 ribu saja, betul murah sekali cuma produsen dalam negeri hancur lebur, sudah sekarang nikmati saja , MINYAK GORENG habis , kenapa gak pesan ke Negeri Luar yg konon murah free ongkir????wkwkwkwkwk. . pak Jokowi mau ngajak rakyat hidup sehat tanpa kolesterol tanpa MINYAK goreng , eh malah di umpat sana sini. Wah kasihan Rakyat pak Jokowi Budi baik dibalas Umpatan. Wkwkwkwkwk
Wong Nganggur Lagi
saran untuk 'ADMIN' DISWAYS.kalo bisa di app disways ada fitur pencarian.kemaren saya sibuk.gk nganggur.malamnya baru bisa baca komen2.kangen komennya pak mirza rodhialloh anhu (aamiin). karena terlalu banyak komen.akhirnya gk jadi.milih istirahat.tidur lebih awal.seandainya ada fitur pencarian di kan jadi gampang.(dlm hati.hallaaah moco gratis ae dadak reques barang)
Er Gham
Rusia dan Ukrania merekrut tentara bayaran. Saat menjajah Indonesia, Belanda juga merekrut tentara bayaran, yang disebut sebagai mercenaries atau marsose. Selain orang Eropa, marsose juga merekrut pribumi. Jumlahnya puluhan ribu, sebagian berasal dari suku Jawa, Ambon, Sulawesi. Marsose ini yang membantu Belanda dalam perang melawan pribumi. Yang menarik, ada juga dari Ghana, Afrika Barat. Sekitar 3000 orang. Ketika perang usai, marsose dari Ghana ada yang pulang ke Afrika, ada pula yang tetap tinggal di Indonesia dan menikah dengan penduduk setempat. Tidak banyak penelitian, dimana mereka tinggal dan siapa saja keturunannya.
Teguh Wibowo
Jumlah yg mati hanyalah angka statistik, begitu pula yg terluka. Kerugian ekonomi dan biaya perang hanyalah nominal. Yg menang keluar biaya, yg kalah pun demikian. Seluruh penduduk dunia yg nonton pertunjukan perang jg harus bayar, setidaknya mereka harus bayar lewat kenaikan barang2 kebutuhan pokok. Ada action, drama, komedi, reality show, pokonya tinggal pilih pengen nonton yg genre apa. Yg jengkel tentu mereka yg gk ikutan nonton, gk suka dan gk mudeng alur ceritanya tp mau tidak mau tetep ditarik karcis dan disuruh bayar.
Mirza Mirwan
Pak DI menulis "DPRD setempat lantas menetapkan...." tentang Walikota Galina Danylchenko. Sepemahaman saya, bukan DPRD yang menetapkannya, melainkan Galina sendiri yang mendeklarasikan diri sebagai walikota. Galina adalah anggota dewan kota dari partai oposisi, Party of Regions. Dia "went over to side of the occupiers and declared herself a mayor." Dan memang Rusia, yang sudah menduduki Melitopol, menyetujuinya. Itulah mengapa Ukraina, d.h.i Jaksa Agung, menuduhnya sebagai "the traitor", pengkhianat. Selain menjadi persimpangan kereta antar negara, Melitopol juga menjadi lintasan dua jalan raya antar negara (E-road), yaitu E58 (Wina-Uzhhorod-Kyiv-Rostov na Donu) dan E105 (Kirkenes-St. Petersburg-Moskow-Kyiv-Yalta). Tetapi, seperti pernah saya tulis, berita tentang perang selalu simpang siur. Tentang pangkalan militer Yavoriv itu, misalnya, Menhan Rusia, Sergey Shoygu, bilang menjadi tempat berkumpulnya sekitar 180 tentara asing (mercenaries) dan juga tempat penampungan senjata-senjata dari luar Ukraina. Sementara Menhan Ukraina, Oleksin Reznikov, bilang "teroris menyerang pos penjaga perdamaian di dekat perbatasan Uni Eropa-NATO". Sedang pejabat NATO mengakui memang di pangkalan itu pernah dilakukan pelatihan, tetapi tentara NATO sudah meninggalkan Yavoriv sebelum invasi Rusia. Yang jelas sampai hari ke-19 kemarin jumlah pengungsi Ukraina, menurut UNHCR, sudah melewati angka 2,8 juta.