Arkeolog Temukan Reruntuhan Rotterdam

Arkeolog Temukan Reruntuhan Rotterdam
Arkeolog Temukan Reruntuhan Rotterdam

Hanya saja, karena faktanya secara visual saat ini tidak ada dinding, sehingga tim arkeologi ingin membuktikan kedua asumsi tersebut. Pada akhirnya hasil penelitian ini akan memberikan tanggapan mengenai ada atau tidaknya dinding di bagian selatan benteng.

Tim peneliti akan melakukan penelitian selama hampir sebulan. Ada dua tim yang melakukan ekskavasi, yakni tim abstraksi dan tim gambar. Tim gambar bertugas memindahkan semua bentuk visual ke dalam gambar atau denah yang menggunakan skala dan dibuat persis objek aslinya.

Sementara tim deskripsi menyusun penjelasan mengenai posisi bebatuan yang ditemukan di setiap titik galian. Termasuk penjelasan mengenai bahan pengikat atau lem batu-batu tersebut, pasir yang bercampur di dalamnya, serta kemungkinan-kemungkinan lainnya.

"Selama 21 hari, mulai 11 September. Akhir bulan ini baru selesai," beber Iwan.

Hanya saja, kesimpulan mengenai penelitian ini tidak bisa serta-merta diambil secara sepihak. Akan ada analisis besar dilakukan dengan menggabungkan antara analisis sejarah, pakar kota tua, arsitektur dan sipil kota tua, dikomparasikan dengan temuan lapangan pasca ekskavasi.

Sejauh ini tim sudah membuat delapan titik atau kotak yang fokus diteliti. Kotak-kotak tersebut berisi benda-benda purbakala yang bisa memberikan banyak petunjuk mengenai target yang ingin didapatkan. Kedalaman galian setiap titik berbeda-beda karena bergantung pada kelengkapan situs yang ditemukan.

Di beberapa titik, kotak yang didapatkan sudah relatif sempurna meski hanya digali 50 sentimeter. Namun ada juga yang bahkan harus digali hingga lebih dari satu meter. Sejumlah tenda dipasang di lokasi penggalian.

Sebelumnya, Kepala BP3M, Andi Said, mengatakan, ekskavasi dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan baru mengenai konstruksi tembok dinding bagian selatan Benteng Rotterdam. Jika asumsi selama ini mendapatkan pembuktian, maka fakta baru akan terkuak.

MAKASSAR--- Tim arkeologi Universitas Hasanuddin yang melakukan ekskavasi di Fort Rotterdam, menemukan adanya material yang diduga reruntuhan benteng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News