Armada Tempur TNI AL Makin Sangar, Siap-siap Saja

Sedangkan cara mengoperasikan rudal tersebut adalah dengan terlebih dahulu mengambil foto target dan lokasinya menggunakan inframerah.
Kemudian data inframerah tersebut dimasukkan dalam data sistem persenjataan, lalu eksekusi penembakan dilaksanakan dari komando yang berasal dari kapal utama.
Fast Missile Boat tersebut bisa dimuatkan ke dalam kapal utama sejumlah 6 boat atau dapat berlayar secara mandiri.
Naval Strike Missile ini sudah digunakan oleh Amerika Serikat di Laut Cina Selatan dan selalu efektif mengenai sasaran tanpa bisa di counter.
Kemenhan RI sangat tertarik dengan Fast Missile Boat ini dan berencana akan pengadaan sebanyak 120 Fast Missile Boat untuk TNI AL.
Terkait hal itu, KSAL Laksamana Yudo akan mengikuti arahan Kemenhan dalam pengadaan Fast Missile Boat tersebut.
Untuk menguji kemampuannya, KSAL berkeinginan agar Naval Strike Missile bisa diujicobakan ke KRI Golok di Laut China Selatan dengan jarak sasaran 250 km sesuai spesifikasi misil tersebut.
TNI AL akan membantu fasilitas pengamanan dan target sasaran penembakan dalam rangka latihan, sementara dari pihak PT Kongsberg menyediakan misil yang akan dites dan sistem penembakannya.
Kekuatan armada temput TNI AL makin sangar seiring rencana penguatan rudal (peluru kendali) Naval Strike Missile yang sangat cocok untuk kapal-kapal perang milik RI.
- Membanggakan! Prajurit TNI AL Raih Juara 2 pada Kompetisi MHQ Tingkat Internasional di Libya
- TNI AL Tangkap Pelaku Illegal Tapping BBM di Terminal Kualanamu, PT Pertamina Berikan Apresiasi
- Prajurit TNI AL Temukan dan Evakuasi Wisatawan yang Terseret Ombak di Pantai Teluk Jaya
- 15 Kapal Nelayan Terbakar, Prajurit TNI AL Bergerak Cepat
- TNI AL Gelar Makan Bergizi Gratis di Berbagai Wilayah Demi Wujudkan Indonesia Emas 2024
- Kapal Harbour Tug Produksi Dalam Negeri Memperkuat TNI AL