Arman Depari: Tidak Boleh Lengah! Mereka Tidak Peduli Air Mata
jpnn.com, JAKARTA - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Drs. Arman Depri meminta semua pihak yang terkait pemberantasan narkoba untuk lebih waspada terhadap peredaran narkotika.
Hal ini didasari oleh peningkatan tren peredaran narkoba selama pandemi Covid-19.
Arman mengungkapkan masa pandemi Covid-19 tidak membuat para pengedar narkoba berhenti memasok barang haram tersebut ke Indonesia.
"Sekalipun dalam pandemi yang sulit seperti sekarang ini, instansi terkait tidak boleh lemah, tidak boleh lengah," tegas Arman, Rabu (24/2/2021).
Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Densus 88 Polda Sumatera Utara ini menjelaskan berkurangnya transportasi dan mobilitas masyarakat akibat pandemi Covid-19 tidak menyurutkan keinginan para bandar narkoba untuk meraup keuntungan.
"Sindikat narkoba itu tidak mengenal situasi, yang mereka inginkan bagaimana mereka mendapatkan uang sebanyak-banyaknya sekalipun itu dari air mata dan darah para orang tua yang melihat anak-anaknya, putra-putrinya menjadi pengguna narkoba," ucap pria yang identik dengan rambut dikuncir tersebut.
Mantan Kapolda Kepulauan Riau ini juga menyebutkan selama pandemi Covid-19, para sindikat narkoba memiliki modus baru dalam mengedarkan barang haram tersebut.
Para sindikat narkoba mencoba mengelabui petugas BNN dengan memproduksi barang haram tersebut dalam bentuk makanan.
Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Arman Depari meminta semua pihak tidak lengah dengan peredaran narkoba di Indonesia
- Hercules Minta Kapolri Mencopot Oknum Aparat yang Diduga Lindungi Bandar Narkoba dan Judi Online
- Petugas Bersenjata Api Kawal Pemindahan 2 Napi Bandar Narkoba ke Nusakambangan
- Komisi III Minta Bareskrim Terus Konsisten Berantas Narkoba
- Polisi Ungkap 29 Kasus Peredaran Narkotika di Bandung, Puluhan Kurir & Bandar Narkoba Ditangkap
- Enggak Menyangka, Mak-Mak Muda Ini Ternyata Bandar Narkoba
- Satu Keluarga Kompak Bisnis Narkoba, Bikin Pabrik Rumahan di Serang, Asetnya Senilai Rp 10 Miliar