Armenia dan Azerbaijan Lebih Pilih Bunuh-bunuhan, Gencatan Senjata Gagal
jpnn.com, JAKARTA - Armenia dan Azerbaijan saling menuduh telah melanggar gencatan senjata kemanusiaan yang disepakati tiga hari lalu untuk memadamkan pertempuran di Nagorno-Karabakh, yang telah merenggut ratusan nyawa dalam dua minggu terakhir.
Gencatan senjata yang ditengahi Rusia pada Sabtu (10/10) ditujukan untuk memungkinkan pasukan etnis Armenia dan Azerbaijan untuk menukar tahanan dan mayat mereka yang tewas dalam pertempuran paling mematikan di Nagorno-Karabakh dalam lebih dari 25 tahun.
Pada Selasa, gencatan senjata tampaknya semakin melemah ketika kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia menembaki wilayah Azeri di Goranboy, Terter, dan Aghdam, yang sangat melanggar gencatan senjata kemanusiaan.
Seorang kru televisi Reuters di Terter mengatakan pusat kota itu dibom.
"Angkatan bersenjata Azeri tidak melanggar gencatan senjata kemanusiaan," kata juru bicara kementerian pertahanan Vagif Dargiahly.
Di sisi lain, juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia Shushan Stepanyan membantah tuduhan itu.
Dia mengatakan pihak Azeri telah melanjutkan operasi setelah jeda semalam, didukung oleh tembakan artileri aktif di arah selatan, utara, timur laut, dan timur.
Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi laporan tembakan artileri tersebut.
Armenia dan Azerbaijan saling menuduh telah melanggar gencatan senjata kemanusiaan yang disepakati tiga hari lalu
- Palestina Berprasangka Buruk Terkait Peran Amerika dalam Mediasi Gencatan Senjata
- Qatar & Mesir Desak Hamas Menyetujui Usulan Gencatan Senjata
- Fraksi PKS: Resolusi Gencatan Senjata DK PBB Harus Bisa Usir Israel dari Gaza
- Israel Pastikan Tidak Akan Ada Gencatan Senjata di Gaza
- Uni Eropa Menyerukan Gencatan Senjata Segera di Gaza
- Armenia dan Azerbaijan Siap Melanjutkan Pembicaraan Damai