Aroma Korupsi Tercium di Proyek e-KTP
Kamis, 08 Desember 2011 – 17:53 WIB
Uchok juga membeberkan dugaan penyimpangan proyek e-KTP ini. Dia menyebut, soal perhitungan harga blangko e-KTP serta chip, panitia lelang diduga memaksakan diri memenangkan penawaran dari konsorsium PNRI senilai Rp18.000.
Meski, tegasnya, tanpa melalui proses penilaian kualitas. Sedangkan, harga blanco dan chip yang ditawarkan oleh peserta tender dari PT Pura Barutama adalah Rp 21.000 dan PT Swadarma adalah Rp.45.000.
“Penawaran harga dimenangkan lantaran dianggap dibawah harga HPS. Tetapi, yang perlu dicermati dan diawasi oleh komisi II, kertas blangko jelek dan tidak sesuai dengan standar yang diinginkan," paparnya. "Tapi, yang perlu dilakukan adalah kualitas dalam jangka panjang,” pungkasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA--Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mendesak Komisi II DPR RI membentuk Panitia Kerja (Panja) proyek program Kartu Tanda
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 5 Oknum TNI Meneror Warga di Makassar, Langsung Diproses Denpom
- Cegah Korsleting, PLN Ingatkan Pentingnya Standarisasi Perangkat Listrik
- Pelapor Kasus Dugaan Korupsi Tender Geomembrane Rp209 Miliar Diperiksa KPK
- Kisruh KADIN Dianggap Hanya Berdampak Buruk terhadap Iklim Dunia Usaha
- MAKI: Bos Mineral Trobos Bisa Dijerat Perintangan Penyidikan TPPU Eks Gubernur Malut
- Ada Sosok Perempuan Mualaf di Balik Penutupan MTQN ke-30 yang Sukses Pecahkan Rekor MURI