Arroyo Dipojokkan Mantan Loyalis
Selasa, 25 November 2008 – 13:20 WIB
''Tolong katakan (juga), apa yang dilakukan suami presiden di markas ZTE Corp, perusahaan yang menawarkan proyek raksasa di Filipina?'' tambahnya meyakinkan anggota parlemen.
Pria 72 tahun tersebut menyatakan, demi melindungi diri dari pemakzulan, Arroyo pernah menyuap beberapa anggota parlemen dan pejabat-pejabat lokal. Tak tanggung-tanggung, PHP 500 ribu (sekitar Rp 118,6 juta) diselipkan ke saku masing-masing anggota parlemen maupun pejabat lokal. Uang itu pun mengalir ke kantongnya, tapi Venecia mengaku mengembalikan utuh.
Pernyataan tersebut bertolak belakang dengan kesaksiannya tahun lalu. Kala itu, Venecia menyatakan tak mungkin Arroyo maupun sang suami melakukannya.
Meski dipojokkan, sejumlah analis mengatakan, Arroyo tak akan terpengaruh oleh kesaksian tersebut. Sepanjang kekuasaannya sejak 2001, Arroyo didukung penuh militer dan kalangan gereja Katolik berpengaruh di Filipina. (ape/ami)
MANILA - Kursi Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo digoyang mantan loyalisnya kemarin (24/11). Jose de Venecia Jr, yang kini balik arah menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik