Arsitek Atasan

Oleh: Dahlan Iskan

Arsitek Atasan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Semua gagasan Danny itu kandas. Danny digugurkan sebagai calon incumbent. Mahkamah Agung menganggap Danny curi start. Padahal ia bisa menang besar –hasil jajak pendapatnya meyakinkan.

Berbagai usaha ia lakukan: gagal. Jadilah Danny diwakili kotak kosong dalam Pilkada tahun 2019 itu. Dan kotak kosong itu menang.

Dua pesaingnya gagal, termasuk Munafri Arifuddin, ipar Aksa Mahmud pengusaha besar Makassar itu.

Dua tahun berikutnya Makassar pun dipimpin wali kota sementara. Ide-ide Danny terhenti.

Baru di Pilkada tahun 2021 Danny maju lagi. Yang ia hadapi tiga pasang, termasuk Sang ipar. Danny menang mudah. Jadilah Danny Wali kota Makassar sampai hari ini.

Semua yang ia rencanakan di periode pertama pun ia lanjutan sekarang. Twin Tower, sampah, wajah baru Losari, Metaverse, dan pembenahan lapangan Karebosi.

Kalau saja tidak terjadi sesuatu, masa jabatan Danny baru akan  berakhir tahun 2026. Cukup untuk melaksanakan semua itu.

Masalahnya: akankah Danny terkena aturan Pilkada Serentak tahun 2024?

Sebelum 15 menit Danny sudah sampai Katedral. Ia melihat sendiri serpihan mayat di sana. Jaringan digital merekamnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News