Arsjad Rasjid: Tugas Atlet Berkompetisi, Pembinaan Urusan PB Perpani
PB Perpani harus siap dengan reformasi kurikulum pembinaan yang terbuka pada sport science.
Di sisi lain, atlet juga membutuhkan jam terbang, terutama berkompetisi di negara lain untuk mengukur daya saing dan prestasi dengan atlet-atlet berprestasi dari negara-negara lain.
Dalam beberapa kompetisi panahan, atlet Indonesia harus menerima kenyataan kalah dalam hitungan poin hanya karena belum menguasai arah angin.
Padahal, dari sisi kemampuan, daya saing atlet nasional tidak kalah dari negara-negara lain.
“Kita kan sudah tahu peta atlet pesaing di kancah dunia. Kita juga sudah tahu target utama adalah emas olimpiade di Paris nanti. Mari kita perbanyak jam tanding internasional atlet-atlet kita. Mereka juga perlu berlatih di Paris supaya bisa kenal medan di sana. Jangan sampai kita kalah karena kita biarkan atlet kita tanpa persiapan yang matang,” katanya.
Menurut Arsjad, hal penting lainnya dari keberlanjutan cabor panahan yang berprestasi adalah adanya dukungan sponsorship.
Selain membangun ekosistem cabor panahan yang secara perlahan akan menghidupkan diri sendiri, penyelenggaraan pembinaan cabor panahan yang diemban oleh PB perpani membutuhkan dukungan modal.
Hal ini dapat ditempuh dengan cara kerja sama sponsorship bersama sejumlah filantropi dan perusahaan yang peduli dengan nasib olahraga di Indonesia.
Arsjad Rasjid mengatakan cabor panahan tidak boleh kalah dengan cabor bulu tangkis yang menjadi langganan emas olimpiade dan cabor berprestasi lainnya,
- Arsjad Rasjid Tegaskan Tidak akan Maju Lagi jadi Calon Ketum di Munas Kadin Indonesia
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Belasan Ketum Kadin Daerah Gugat Pelaksanaan Munaslub 2024
- Tetap Satu Kadin, Rapimnas Digelar Sesuai Jadwal
- PB Perpani dan Djarum Foundation Berkolaborasi Jaring Atlet Panahan Terbaik Indonesia
- RI-Tiongkok Teken Kerja Sama Investasi, Arsjad Singgung Soal White Paper KADIN